Find Us On Social Media :

Tak Hanya Kasus Pinjaman Online, Sosok SAN juga Pernah Didatangi Orang Kantor karena Gelapkan Uang Rp 45 Juta!

By Arif B, Kamis, 17 November 2022 | 20:31 WIB

Ilustrasi pinjaman online (pinjol).

GridPop.ID - SAN menjadi terlapor dalam kasus pinjaman online (pinjol) yang menjerat 333 orang dan 116 diantaranya mahasiswa IPB.

Namun, sebelum kasus ini mencuat ternyata SAN juga pernah mendapatkan masalah.

Disebutkan ketua RT tempat SAN sempat tinggal, sang terlapor pernah didatangi orang perusahaan tempat dia bekerja.

Alasannya karena SAN menggelapkan uang perusahaan hingga Rp 45 juta.

Kamaludin menjelaskan SAN menjadi sering bermasalah ketika sudah bekerja.

Padahal dulunya dia mengenal SAN sebagai orang yang sopan.

Kejadian itu, diingat oleh Kamal, terjadi periode tahun 2018 lalu.

"Dia kerja di marketing, ngga tau gimana ceritanya dia bilang di celuler gitu. Jualin kartu perdana gitu. Di daerah Bekasi.

Nah itu kasus tuh, dia dilaporin sama tempat kerjanya. Orang perusahan sempat datang ke saya, tanya tanya soal dia.

Orang itu bilang dia menggelapkan uang. Dia bawa surat panggilan polisi. Kalau ga salah dari Polres Bekasi itu pemanggilan.

Itu 2018an, sudah lama juga itu. Nilainya 45 juta lah. Itu penjualan kartu perdana," ungkapnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Setelah didatangi pihak perusahaan, masalah itu justru selesai.

Baca Juga: Langsung Cair Rp 20 Juta, Begini Cara Ajukan Pinjaman Online Bukalapak Bagi yang Butuh Dana Cepat

Kamal pun sempat merasa bingung, bahwa masalah itu bisa selesai.

Dirinya menduga, bahwa kasus itu selesai atas bantuan beberapa pihak keluarganya yang memang dikenal orang berada.

"Tapi masalah itu selesai, ngga tahu ya selesainya gimana. Mungkin ada bantuan keluarga besar atau apa ya, saya kurang tau bagaimana penyelesaianya.

Tapi selesai, adem setelah itu. Dia tetap ada disini (kontrakan) juga," tambahnya.

Modus SAN

SAN yang pernah bertempat tinggal di kontrakan wilayah Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mengiming-imingi ratusan orang dengan nilai bagi hasil 10 persen.

Namun, dalam iming-iming itu, SAN ternyata meminta untuk ratusan orang menggunakan beberapa aplikasi pinjaman online.

Siasat itu pun berhasil mengelabui hingga akhir saat ini di Kota Bogor tercatat sekitar 333 orang dan 116 diantaranya mahasiswa IPB University.

Salah satu korban CG menceritakan, dirinya terjerat rayuan dari SAN berawal dari tawaran menaikan rating online shop milik SAN.

"Awalnya gitu. Dia iming-imingnya buat naikin rating toko onlinennya dengan belanja tapi melalui pembayaran pinjol.

Kita kan beli barang di E-Commerce. Nah itu kita awalnya melalui pinjol dulu," kata CG dijumpai di Mako Polresta Bogor Kota.

Dirinya yang tergiur itu, lantas mengikuti arahan dari SAN demi mendapat keuntungan 10 persen tersebut.

Baca Juga: Kemakan Hasutan Kating, Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol hingga Rugi Rp 2,1 M, Terkuak Modus Pelaku

SAN disebut mengiming-imingi korban melalui toko belanja yang diakuinya miliknya.

"Dia jualannya itu tokonya ada toko kerudung, terus toko casing handphone. Nah saya pernah semuanya beli. Bahkan paling gede saya beli handphone.

Semua korban juga sama gitu," tambahnya.

Persentase yang dijanjikan SAN, sampai beberapa kali tidak diterima CG.

Alhasil, dirinya yang menbayar menggunakan pinjaman online kini harus menaggung tagihan itu sendiri.

"Harus pakai aplikasi. Ga lewat modal pribadi kita. Sama kedua ada yang modal pribadi. Itu juga ada pinjol semua.

Misal, cair nih pinjaman kita. Langsung kita transfer semua ke SAN. Kita dapat 10 persen. Tapi, kita gadapat tuh seiring berjalannya waktu. Jadinya tunggakan dari pinjol masuk ke kita semua. Saya pakai ," ungkapnya.

Namun, jauh sebelum itu, CG sempat curiga terhadap yang ditawarkan oleh SAN.

"Saya sempet curiga juga. Tapi, saya pikir mungkin ini strategi digital marketingnya dia.

Karena kan dia bilangnga freelancer ATM. Mungkin buat buka rekening baru nawarinnya gitu. Tapi, ko ini malah nawarin online shop," tambahnya.

Meski begitu, saat ini, CG dan korban lainnya sudah mulai melengkapi berkas laporannya kepada Polresta Bogor Kota.

"Sekarang kan sudah kita lengkapi laporan ini. Awalnya kan kemarin IPB nyebar naik Instagram. Korban lainnya sudah dari 2019 ternyata. Korbannya saya termasuk 300 orang diluar IPB," tandasnya.

Baca Juga: Kelebiihan Pinjol Reliance Syariah, Pinjaman Online Bunga Rendah Tanpa Riba, Begini Syarat dan Cara Daftar!

GridPop.ID (*)