GridPop.ID - Konterensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dipuji banyak negara.
Bagaimana tidak, dalam pertemuan yang dihadiri banyak kepala negara itu pemerintah Indonesia berhasil menjaga keamanan dengan baik.
Salah satunya dengan menerjunkan sejumlah personel TNI untuk berkamuflase di balik semak-semak hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Denpasar, Bali.
Lokasi ini merupakan salah satu venue yang masuk dalam ring 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Presiden Joko Widodo, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, hingga Presiden Perancis Emmanuel Macron diketahui turut mendatangi lokasi ini di hari kedua G20.
Di lokasi ini, aktivitas mereka pun terbilang berjalan lancar tanpa ada gangguan keamanan sedikit pun.
Kesuksesan tersebut tak lepas karena peran besar TNI dalam menerapkan proteksi berlapis di Taman Hutan Raya Ngurah Rai.
Dalam pelaksanan pengamanannya, Markas Besar TNI menugaskan sejumlah prajurit dari Kodam IX/Udayana untuk berkamuflase di tengah hutan mangrove yang berair.
Keberadaan pasukan “tak terlihat” ini diketahui oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ketika mengecek langsung persiapan personelnya menjelang menghadapi pelaksanaan G20.
Andika pun sempat bersapa dengan prajurit tersebut yang ternyata sudah berhari-hari berkamuflase.
Mulanya, Andika meminta salah satu prajuritnya yang berada di atas permukaan untuk meniupkan peluit yang menjadi kode panggilan untuk prajurit yang berkamuflase.
Kode tersebut pun dibalas oleh prajurit yang berkamuflase dengan beberapa kali tiupan peluit. Tak lama, Andika pun mulai berinteraksi jarak jauh.
“Oke berapa orang?” tanya Andika kepada prajurit yang berkamuflase, dikutip dari Youtube Polri TV Radio via Kompas.com, Kamis (17/11/2022).
“Siap, 10 orang,” jawab prajurit.
“Oke, coba hitung sampai 10,” perintah Andika.
“Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh,” kata prajurit menjawab perintah Andika secara bergiliran.
“Oke, itu pakai para-para ya?” kata Andika.
“Siap,” jawab beberapa prajurit secara serentak.
“Ini lagi surut atau pasang?” seloroh Andika.
“Siap surut,” ujar prajurit.
“Kalau pasang sampai mana airnya?” tanya Andika.
“Siap izin, batas pinggang,” terang prajurit.
Diketahui, prajurit yang berkamuflase tersebut sudah berhari-hari berada di lokasi, jauh sebelum hari H G20.
Andika mengungkapkan bahwa terdapat 187 prajurit yang bertugas di lokasi ini.
Baca Juga: KTT G20 di Bali Dipuji Banyak Negara, Begini Kata Presiden AS Joe Biden hingga Pemerintahan Rusia!
Mereka tak beranjak dari lokasi untuk mengantisipasi apabila terdapat orang yang masuk area dan menaruh barang secara diam-diam.
Andika juga mengatakan bahwa selama mereka bertugas tidak dibekali dengan senjata.
“Enggak, karena kalau ada sesuatu mereka cukup menegur, mencegah, ngomong baik-baik, tapi kan komunikasi pakai radio dengan komandannya kan ada. Nah yang bersenjata hanya di ring 1, yaitu yang di bawahnya Paspampres,” jelas Andika.
“Jadi ring 2 ini ceritanya kalau ada orang yang mau masuk, ketemu dulu sama ring 2 dan ring 3 tadi. Harapannya itu makanya konsepnya seperti itu,” kata Andika.
Sebagai tambahan informasi, suksesnya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tak terlepas dari penerapan sistem pengamanan dan pengawalan dalam berbagai sektor, termasuk lalu lintas.
Pam Walrolakir KTT G20 Irjen Pol Firman Shantyabud mengatakan, keberhasilan pengamanan dan pengawalan delegasi dalam KTT G20 tak terlepas dari kolaborasi kerjasama yang dilakukan Polri dan TNI.
“Ini bisa terjalin karena adanya kolaborasi kerjasama TNI Polri, lalu lintas merupakan bagian dari sebuah Tim besar nasional untuk melaksanakan peran yang diharapkan,” kata Irjen Firman shantyabudi, dikutip dari Tribunnews.com.
Ia menyampaikan, upaya Polri dalam melakukan pengamanan terhadap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali, dinilai berhasil.
Terbukti, Presiden Prancis Emmanuel Macron memilih berjalan berjalan kaki sepanjang dua kilometer setelah selesai Gala Makan Malam di Garuda Wisnu Kencana (GWK).
“Tentunya ini hasil kerjasama seluruh komponen kerjasama TNI Polri, kementerian lembaga, pemerintahan daerah yang jelas tampak dilihat di jalan rute,” ujarnya.
GridPop.ID (*)