GridPop.ID - Petunjuk baru terkait satu keluarga tewas di Kalideres, polisi menemukan gunungan sampah saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Penemuan gunungan sampah itu cukup mencurigakan karena tidak dibuang di luar, hanya saja seperti disimpan di dalam rumah.
Selaras dengan temuan tersebut, petugas kebersihan sekitar lokasi, Waridin (63) mengatakan satu keluarga tewas di Kalideres itu rupanya menunggak iuran sampah selama enam bulan terakhir.
"Dia kan punya utang 60 ribu, belum bayar," kata Waridin, dikutip Tribunnews.com dari youTube KompasTv, Jumat (18/11/2022).
Waridin mengatakan, biasanya sampah keluarga tersebut sudah berada di depan rumah ketika ia akan mengambil.
Namun sudah enam bulan dirinya mengaku tak mendapati sampah untuk diambil di rumah itu.
"Enggak ada (sampah), enam bulan enggak ada," katanya.
Waridin sempat mengira keluarga Rudyanto itu sudah pindah, karena tak melihat aktivitas di rumah.
Sebelumnya, pada olah TKP ketiga, Polda Metro Jaya menemukan gunungan sampah di bagian belakang rumah, Rabu (16/11/2022) sore.
Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol), Hengky Haryadi usai melakukan olah TKP.
"Dalam TKP sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam rumah," kata Hengky, Rabu malam, dikutip dari tayangan youTube TvOneNews.
Hengky mengatakan penemuan sampah itu cukup mencurigakan karena gunungan sampah tersebut tidak dibuang di luar, hanya saja seperti disimpan di dalam rumah.
Ia menilai bukti tersebut bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui sifat maupun kepribadian korban.
"Jadi kita asumsikan sementara, biar ahli yang akan menjelaskan, kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah? tidak keluar?."
"Artinya ini menunjukan adanya hubungan yang bersangkutan dengan tetangga dan sebagainnya apakah ini sifatnya mengurung diri atau sebagainnya," tutur Hengky.
Hengky tak menyebutkan lebih rinci jenis sampah apa saja yang ditemukan, namun di antaranya ada sampah plastik bekas makanan.
Ia mengatakan, rangkaian bukti akan terus diselidiki oleh penyidik dan para ahli.
"Tapi ini masih kita rangkai untuk menjadi sebuah kesimpulan, agar ahli yang menyimpulkan dari berbagai disiplin ilmu," katanya.
Hengky juga menuturkan pihaknya telah mengantongi motif yang menyebabkan satu keluarga ini tewas.
Ia mengklaim motif yang diketahui pihaknya berhasil mematahkan spekulasi motif yang belakangan ini diisukan.
“Kami memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini."
"Salah satunya terkait motif, kami bisa patahkan beberapa motif lain sebelumnya,” katanya Hengky.
Hanya saja, klaim motif ini belum bisa dibeberkan ke publik.
Hengki menjelaskan pihaknya masih memerlukan pendalaman.
"Karena dalam penyelidikan ini, kami harus menentukan sebab kematian dan motif,” jelasnya.
Melansir laman Kompas.com, Polisi menemukan titik terang dari jejak digital dalam penyelidikan untuk mencari keidentikan antara berbagai metode, salah satunya melalui digital forensik.
"Kami libatkan tim digital forensik, dan ternyata ini kami memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini," jelas Hengki.
"Ternyata dari digital forensik kami menemukan petunjuk yang sangat penting," ujar Hengki.
Kendati demikian, Hengki enggan menjelaskan jejak digital yang dimaksud hingga penyelidikan rampung.
Pasalnya, kata dia, dalam serangkaian olah TKP yang dilakukan tim gabungan banyak mendapatkan temuan dari berbagai metode penyelidikan.
"Kami sedang meneliti sebab kematian dan motif peristiwa ini dan sekarang masih berproses. Karena ini kasus yang cukup rumit. Ini harus benar-benar teliti," kata Hengki.
GridPop.ID (*)