"Dua dari lima jenazah yang ditemukan itu adalah ibu dan anak yang sedang berpelukan saat tim menemukannya," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.
Dedi melanjutkan, korban lalu dibawa RSUD Sayang Cianjur untuk proses identifikasi.
Guru SMP Al Azhar Cianjur 18, Hadi, yang berada di lokasi kejadian memberikan kesaksiannya detik-detik penemuan Yayah dan anaknya.
Ia menyebut korban sudah dalam kondisi terlempar keluar mobil di dekat aliran sungai.
"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap," ucap Hadi.
Hadi menambahkan, korban lain dari rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur juga berhasil ditemukan.
Mereka berada tidak jauh dari posisi penemuan Yayah dan anaknya, yaitu Kepala Sekolah TK Al Azhar, Yeni Siti Rubaeni, dan TU sekolah, Andika Sulaiman.
"Sementara untuk bangkai mobilnya (yang ditumpangi korban) masih belum ditemukan," tutup Hadi.
Seperti yang dikutip dari Wartakota, daerah Cugenang merupakan wilayah terdampak paling parah usai longsor dan gempa Cianjur.
Bahkan Polri dan Basarnas mengerahkan anjing pelacak atau K9 guna mencari jenazah di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Proses evakuasi pun tidaklah berjalan mudah karena medan yang cukup sulit mengingat lokasinya di bawah dan dekat sungai.