Find Us On Social Media :

Kronologi Tewasnya Ibu dan Anak Korban Gempa Cianjur yang Pelukan, Ternyata Pulang Kegiatan, Terlempar dari Mobil karena Jalan Longsor!

By Arif B, Minggu, 27 November 2022 | 08:32 WIB

Ibu dan anak korban gempa Cianjur yang ditemukan berpelukan.

GridPop.ID - Yayah dan anaknya menjadi korban gempa Cianjur.

Ibu dan anaknya itu ditemukan tewas berpelukan pada Jumat (25/11/2022).

Berikut kronologi tewasnya Yayah dan sang anak seperti yang dikutip dari Tribunnews.

Yayah yang merupakan guru KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur tersebut mengikuti kegiatan tanam pohon bersama sang anak pada Senin (21/11/2022).

Mereka berangkat bersama kepala sekolah, karyawan hingga  rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur lainnya menggunakan mobil milik yayasan.

Rombongan berjumlah 9 orang itu pergi ke lokasi acara di Wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Setelah kegiatan, rombongan pulang dengan melewati Jalan Raya Cipanas-Cianjur di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tak lama kemudian gempa Cianjur terjadi dengan kekuatan 5,6 magnitudo.

Dampak gempa membuat tanah longsor di sejumlah titik. Termasuk di area perbukitan Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang dilewati rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur.

Baca Juga: KRONOLOGI Evakuasi Azka, Bocah 5 Tahun yang Selamat dari Gempa Cianjur Berkat Benda Ini Meski 3 Hari Tak Makan & Minum

Mobil yang ditumpangi Yayah dan anaknya tersapu longsoran tanah.

Jenazah Yayah dan anaknya ditemukan dalam kondisi berpelukan pada Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

"Dua dari lima jenazah yang ditemukan itu adalah ibu dan anak yang sedang berpelukan saat tim menemukannya," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Dedi melanjutkan, korban lalu dibawa RSUD Sayang Cianjur untuk proses identifikasi.

Guru SMP Al Azhar Cianjur 18, Hadi, yang berada di lokasi kejadian memberikan kesaksiannya detik-detik penemuan Yayah dan anaknya.

Ia menyebut korban sudah dalam kondisi terlempar keluar mobil di dekat aliran sungai.

"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap," ucap Hadi.

Hadi menambahkan, korban lain dari rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur juga berhasil ditemukan.

Mereka berada tidak jauh dari posisi penemuan Yayah dan anaknya, yaitu Kepala Sekolah TK Al Azhar, Yeni Siti Rubaeni, dan TU sekolah, Andika Sulaiman.

Baca Juga: KRONOLOGI Evakuasi Azka, Bocah 5 Tahun yang Selamat dari Gempa Cianjur Berkat Benda Ini Meski 3 Hari Tak Makan & Minum

"Sementara untuk bangkai mobilnya (yang ditumpangi korban) masih belum ditemukan," tutup Hadi.

Seperti yang dikutip dari Wartakota, daerah Cugenang merupakan wilayah terdampak paling parah usai longsor dan gempa Cianjur. 

Bahkan Polri dan Basarnas mengerahkan anjing pelacak atau K9 guna mencari jenazah di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Proses evakuasi pun tidaklah berjalan mudah karena medan yang cukup sulit mengingat lokasinya di bawah dan dekat sungai.

"Pengangkatan jenazah dilakukan menggunakan tandu bambu oleh enam orang personel gabungan di TKP," tuturnya.

Dedi menegaskan, Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap seluruh korban yang belum ditemukan di sepanjang wilayah Cianjur Jawa Barat.

Adapun proses pencarian dan evakuasi terhadap korban dilakukan mulai sejak pagi hingga malam hari.

"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor di Cianjur," ujar eks Kapolda Kalimantan Tengah itu.

Baca Juga: Masya Allah! Bocah 10 Tahun Selamat dari Gempa Cianjur Usai 3 Hari Tertimbun Puing, Begini Cerita Evakuasi Korban yang Dramatis

GridPop.ID (*)