Dari situ, Siti mengaku sudah mengalami sejumlah firasat untuk ditinggalkan sang suami selama-lamanya.
"Firasat waktu malam Jumat saya sempat melihat ada burung terbang, tapi belum kepikiran macam-macam."
"Terus waktu suami pamit berangkat Senin nya itu jam 08.00 WIB, saya ngerasa gimana gitu, jadi lihatin suami saya terus sampai ke jalan," jelas dia.
Siti pun masih tak menyangka suaminya menjadi salah satu korban bencana alam yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut.
"Memang dari Senin pamit berangkat ke Tangerang itu, suami sudah gak ada kabar, tapi gak kepikiran menjadi korban gempa."
"Cuma saya dapat informasi kalau ada peristiwa gempa di Puncak, nah di situ saya mulai khawatir."
"Saya cek chatting wa sama suami saya, ternyata terakhir dilihat itu hari Senin siang jam 13.02 WIB, kayanya itu suami saya lihat mau ngabarin saya, tapi keburu gempa."
"Benar saja, hari ini saya dapat kabar dari desa kalau suami saya jadi korban gempa, ada di rumah Sakit Sayang di Cianjur katanya. Langsung saja Jumat siang keluarga langsung jemput jenazahnya," katanya.
Saat kejadian gempa, Asep dikabarkan sedang beristirahat di Rest Area Tapal Kuda Cugenang, Cianjur.
Namun takdir berkata lain, dia menjadi salah satu dari ratusan korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur.
Jenazahnya baru ditemukan oleh Tim SAR Gabungan Cianjur pada Jumat (25/11/2022) kemarin atau pada hari kelima pasca gempa terjadi.