Find Us On Social Media :

MIRIS! Kepala Bocor Hingga Darah Mengucur, Bocah Korban Gempa Cianjur Ditangani RS Ala Kadarnya, Alasan Mengejutkan

By Arif B, Senin, 28 November 2022 | 06:32 WIB

Korban gempa Cianjur.

"Pikiran saya adalah saya harus minta rujukan ke faskes 1 di Klinik Insani Citeureup. Karena melihat kondisi anak saya penuh dengan darah, akhirnya dirujuk ke sebuah rumah sakit swasta yang berada di dekat Klinik Insani," imbuhnya.

Setibanya di rumah sakit swasta tersebut, luka yang ada di kepala Ibriz dibersihkan dan diperban kembali. Namun pihak rumah sakit itu menolak untuk melakukan perawatan lebih lanjut kepada Ibriz.

Alasannya karena pasien korban bencana alam tidak dapat dicover BPJS Kesehatan.

"Kami dilayani ditangani diperban ulang dirapikan dibersihkan, namun untuk tindak lanjut keperatawan kami ditolak dengan alasan korban bencana tidak dikover BPJS," ucap Rufaidah.

"Dari situ kami pulang, di rumah sakit tersebut tidak ditolak mentah-mentah, tetap dilayani. Jadi memang yang ditolak untuk tindakan lanjutnya, seperti di CT Scan, rontgen dan lain-lain,"

Baca Juga: Kisah Perjuangan Dewi Lahiran di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur, Syok Detak Jantung si Janin Sempat Tak Ada!

"Yang kami harapkan proses selanjutnya karena kami sendiri tidak tahu kalau anak seperti ini harus gimana tindakannya. Tapi dapat jawaban seperti itu, kalau korban bencana tidak bisa di-cover BPJS," imbuhnya.

Karena sudah malam, Rufidah akhirnya memutuskan membawa Ibriz untuk pulang ke rumah. Keesokan paginya, Rufaidah kembali menghubungi faskes 1, Klinik Insani Citeureup.

Dari pihak klinik lalu merujuk Rufaidah ke RSUD Ciawi.

"Kemudian karena sudah malam, kita pulang, kami domisili di Jakarta. Pulang dulu ke Salemba," ucap Rufaidah.

"Jadi kita hanya pulang ke rumah lalu besok paginya saya kontak ke dokter di faskes 1 di Klinik Insani dan diarahkan ke RSUD Ciawi," imbuhnya.

Berbeda dengan di rumah sakit swasta, di RSUD Ciawi, Ibriz dilayani dengan baik.