"Kami bulan madu di posko aja," ujarnya disambut tawa dari kerabat dan saudaranya yang hadir dalam proses pernikahan.
Sementara itu, Nurdin dan sang istri belum memiliki buku nikah.
Tak adanyanya buku nikah pasangang sah suami istri itu disebabkan keadaan yang tak memungkinkan.
Akibat gempa bumi yang terjadi, KUA Cugenang untuk sementara pindah ke Cianjur.
Hal itu yang membuat proses buku nikah terhambat.
"Untuk saat ini surat-surat sedikit terganggu. Karena kantor KUA kan pindah ke Cianjur," tutur Asep, penghulu.
"Tapi insya allah untuk ke depannya kantor KUA Cugenang dapat kembvali beroperasi dan juga buku nikah segera bisa diurus normal," sambungnya.
Asep mengaku jika baru pertama kalinya dia menikahkan orang disaat gempa bumi mengguncang.
"Pertama kalinya ini saya menjadi penghulu saat terjadi gempa," bebernya.
Gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11).
Mengutip laman Kompas.com, Bupati Cianjur Herman Suherman melaporkan, jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, kini mencapai 334 jiwa.