Find Us On Social Media :

Hari Raya Natal 2022: Sejarah Pohon Natal yang Tak Banyak Diketahui, Berawal dari 'Pohon Surga' di Jerman Barat pada Abad Pertengahan

By Andriana Oky, Minggu, 25 Desember 2022 | 06:33 WIB

Ilustrasi Pohon Natal

GridPop.ID - Tak banyak yang tahu mengenai sejarah pohon Natal, padahal pohon tersebut identik Perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya.

Saat perayaan Hari Raya Natal 2022, pohon cemara akan dihias dengan lampu warna warni serta berbagai ornamen menjadi pohon natal yang cantik.

Kegiatan menghias pohon Natal biasanya sudah dilakukan menjelang Perayaan Natal.

Lalu seperti apa sejarah pohon Natal?

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, pada abad pertengahan terdapat sebuah pertunjukan teatrikal tentang Adam dan Hawa yang memiliki sebuh 'pohon surga'.

Pertunjukkan teatrikal ini berasal dari Jerman, tepatnya bagian barat Jerman.

Saat itu 'pohon surga' merupakan pohon cemara yang digantungi apel, yang melambangkan Taman Eden.

Pada 24 Desember yang merupakan hari raya keagamaan Adam dan Hawa, warga Jerman mendirikan pohon tersebut di rumah mereka.

Pada pohon tersebut, mereka menggantungkan wafer yang melambangkan tanda penebusan Kristus. Namun, dalam tradisi selanjutnya, mereka mengganti wafer dengan kue dalam berbagai bentuk.

Ada juga lilin yang melambkangkan Kristus sebagai penerang dunia.

Tidak hanya pohon, warga Jeman saat itu juga memiliki sebuah konstruksi kayu berbentuk segitiga.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Natal dalam Berbagai Bahasa, Mulai dari Afrika hingga Jerman

Pada abad ke-16, piramida tersebut bergabung dengan pohon cemara yang menghasilkan pohon Natal yang kini kerap dilihat masyarakat jelang Hari Raya Natal.

Tradisi tersebut kian menyembar kepada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18 hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.

Masuk ke Inggris

Pada abad ke-19 tradisi pohon Natal memasuki kerajaan Inggris.

tradisi pohon Natal diperkenalkan di Inggris dan dipopulerkan pada pertengahan abad tersebut oleh Pangeran Albert—suami Ratu Victoria yang lahir di Jerman.

Keduanya sangat menggemari ornamen-ornamen Natal.

Sejak 1947, Norwegia kerap mendonasikan pohon Natal ke London sebagai tanda terima kasih karena telah membantu mereka selama Perang Dunia II.

Meski tradisi pohon Natal dipopulerkan oRatu Victoria di Inggris pada pertengahan abad ke-19, tradisi tersebut tiba lebih dulu di Amerika Utara pada abad ke-17 melalui para pemukim Jerman. Kendati demikian, kepopuleran tersebut baru mencapai puncaknya pada abad ke-19.

Selain Amerika dan Inggris, tradisi pohon Natal juga populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda.

Di Tiongkok dan Jepang, pohon Natal diperkenalkan para misionaris Barat pada abad ke-19 dan ke-20. Dekorasinya pun menggunakan desain kertas yang rumit.

Seiring berjalannya pohon natal pun mulai dikenal di hampir di seluruh dunia, dan menjadi ornamen Natal yang paling khas.

Baca Juga: Berawal dari Tradisi Bangsa Romawi Kuno, Ini Legenda Asal Usul Pohon Cemara Dijadikan Pohon Natal

Namun pohon natal unik datang dari Negara India.

Melansir dari laman BOBO, di India pohon Natal tidak terbuat dari pohon cemara.

Pohon Natal di sana terbuat dari pohon mangga atau pohon pisang.

Rumah-rumah umat Kristiani di India juga dihias dengan daun mangga. Lampu minyak diletakkan juga di atap rumah.

GridPop.ID (*)