Jalan-jalan yang ia lakukan tersebut membawanya ke atas bukit yang menghadap ke desa.
Dari puncak bukit itu, Mohr memandang desa yang tertutup salju yang begitu damai.
Sambil menikmati keheningan malam musim dingin, Mohr menatap ke sebuah kartu Natal.
Ia yang tengah memikirkan pertunjukan Natal tiba-tiba teringat sebuah puisi yang pernah ia tulis beberapa tahun sebelumnya.
Puisi itu adalah tentang malam ketika para malaikat mengumumkan kelahiran Mesias yang ditunggu-tunggu bagi para gembala di lereng bukit.
Mohr menganggap kata-kata itu bisa menjadi pujian yang baik untuk pertunjukan pada malam Natal berikutnya.
Sayangnya, dia tidak memiliki alat musik yang bisa dibawakan bersama puisi itu.
Keesokan harinya Mohr pergi untuk menemui pemain organ gereja, Franz Xaver Gruber.
Gruber hanya memiliki waktu beberapa jam untuk menghasilkan melodi yang bisa dimainkan dengan gitar.
Akhirnya, Gruber berhasil menyusun notasi musik untuk puisi itu.
==