Find Us On Social Media :

FAKTA BARU Kondisi Brigadir J saat Pertama Kali Tiba di RS Polri, Ahli Forensik Temukan Masker Yosua Bergelantung di Area Wajah dalam Kondisi Bolong!

By Lina Sofia, Selasa, 20 Desember 2022 | 15:02 WIB

Saksi ahli forensik, Farah dalam sidang Ferdy Sambo CS di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

GridPop.ID - Ahli forensi ungkap kondisi jenazah Brigadir J sesaat setelah penembakan di rumah Ferdy Sambo.Ahli forensik dari RS Polri, Farah Primadani Karouw dalam sidang Ferdy Sambo Cs ungkap sejumlah fakta terkait kematian Brigadir J.Farah ungkap beberapa hasil pemeriksaan luar jenazah Brigadir J kenakan kaos putih yang berlumuran darah dan celana jeans biru.Setelah dibersihkan, tim forensik melihat adanya luka tembak di tubuh Brigadir J.Berikut sejumlah fakta baru yang diungkap oleh dokter forensik terkait kematian Brigadir J dilansir dai Tribunnews.com1. Masker Brigadir J Dalam Kondisi BolongFarah mengungkap saat jenazah Brigadir J tiba di RS Polri, tampak ada masker masih menggelantung di sekitar area wajah.Farah ungkap ada temuan lubang pada masker Brigadir J saat dilakukan identifikasi.Meski begitu Farah tidak bisa memastikan lubang itu disebabkan karena tembakan."Kami idenifikasi memang ada lubang di maskernya tapi tidak tahu lubang akibat apa," katanya.

2. Tak Ada Luka Lain Selain Luka TembakFarah pun memastikan berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan autopsi, pihaknya tidak menemukan luka lain selain luka tembak di tubuh Brigadir J.

Ia pun mengonfirmasi soal luka sayatan pisau di tubuh Brigadir J.Baca Juga: Grup WA Khusus yang Dibuat Usai Brigadir J Tewas Terungkap, Isi Pesan Ferdy Sambo ke Bharada E Bocor: Biar Saya Laporkan Bapak KapolriMenurut dia, luka sayatan tersebut merupakan bekas autopsi pertama kali yang telah dilakukannya pada 8 Juli 2022 lalu."Bekas sayatan itu saya lakukan dengan sengaja untuk mengeluarkan peluru," kata Dokter Farah.Farah menuturkan bahwa tak ada luka tusukan atau sayatan di tubuh Brigadir J saat pertama kali dia melakukan autopsi.Luka di sekujur tubuh Brigadir J murni karena luka tembakan."Di luar yang saya lakukan saat pertama kali jenazah datang tidak ditemukan luka-luka lain selain luka tembak," katanya.3. Dua Tembakan MematikanFarah mengungkap tembakan pada dada dan kepala Brigadir J berakibat fatal.Saat itu pihaknya menemukan ada tujuh luka tembak masuk di tubuh Brigadir J di antaranya berada di kepala belakang sisi kiri, bibir bawah sisi kiri, puncak bahu kanan, dada sisi kanan, pergelangan tangan kiri sisi belakang, kelopak bawah mata kanan, dan jari manis tangan kiri."Dari tujuh luka tembak yang ditemukan, ada dua yang bersifat fatal atau dapat menimbulkan kematian yaitu luka tembak pada dada sisi kanan, yang kedua yang kedua luka tembak masuk yang ditemukan pada kepala bagian belakang sisi kiri," jelas Farah.4. Satu Proyektil Bersarang di Tubuh Brigadir JFarah pun mengungkap pada saat diautopsi ada satu proyektil peluru yang masih bersarang di dada kanan jenazah Brigadir J.

"Kami temukan bersarang ada di dada. Dada sisi kanan," kata Farah.Farah pun menyatakan bahwa proyektil anak peluru yang masih bersarang hanya satu buah.Baca Juga: Akhirnya Keceplosan, Ferdy Sambo Akui Tembak Brigadir J hingga Putri Candrawathi Tahu Rencana Pembunuhan Yosua HutabaratProyektil itu terlihat masih bersarang di rongga dada Brigadir J."Kami temukan satu buah proyektil anak peluru pada saat pemeriksaan autopsinya di rongga dadanya," jelas Farah.5. Lintasan Peluru Dari 7 Luka Tembak MasukFarah pun menerangkan hasil autopsi jenazah Brigadir J terkait lintasan peluru dari tujuh luka tembak masuk."Untuk menilai saluran luka, atau lintasan anak peluru dalam tubuh, dari kepala bagian belakang itu menembus rongga kepala, mengenai tulang tengkorak, mengenai otak, kemudian keluar dari atap tulang tengkorak, dan keluar di daerah hidung," kata Farah.Kemudian, ia menerangkan luka tembak masuk di bibir bagian bawah sisi kiri.Anak peluru pertama kali mengenai bibir bawah sisi kiri, lalu masuk mengenai rahang bawah sisi kanan, selanjutnya mematahkan tulang rahang, dan keluar di leher sisi kanan jenazah Brigadir J."Kemudian di puncak bahu kanan, lintasan anak pelurunya keluar pada lengan atas kanan sisi luar," ungkapnya.Sedangkan untuk luka tembak di bagian dada, Farah menjelaskan bahwa anak peluru pertama kali mengenai iga ketiga keempat kanan depan, kemudian menembus rongga dada dan merobek organ paru. Selanjutnya, peluru bersarang di iga kedelapan sebelah kanan belakang."Luka tembak di pergelangan tangan kiri sisi belakang, keluar di bagian depannya," kata dia.

Farah kemudian mengatakan, luka tembak masuk pada kelopak bawah mata kanan sisi luar, keluar di bagian dalam dari kelopak bawah mata kanan."Terakhir, luka di jari manis tangan kiri, masuk dari sisi dalam keluar pada sisi keluar," ujarnya.Baca Juga: Aktivis Perempuan Ragukan Pengakuan Putri Candrawathi Diperkosa Brigadir J: Kenapa dia Masih Cari-cari?Berdasarkan penjelasan lintasan anak peluru di tubuh Brigadir J itu, Farah mengungkapkan ada enam luka tembak keluar, yakni di puncak hidung, leher sisi kanan, lengan atas kanan sisi luar, pergelangan tangan kiri sisi depan, jari manis tangan kiri sisi dalam, dan kelopak bawah mata kanan.

Melansir Kompas TV, Farah juga menjelaskan proses autopsi terhadap jenazah Brigadir J sudah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).Tim dokter forensik RS Polri, kata dia, awalnya melakukan pemeriksaan ke seluruh organ tubuh Brigadir J terlebih dahulu."Jadi setelah pemeriksaan autopsi selesai, jadi autopsi itu kita lakukan pemeriksaan semua organ," kata Farah saat bersaksi dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022)."Semua (organ) dikeluarkan. Lalu setelah selesai maka akan dikembalikan kembali ke dalam rongga tubuh."Farah menuturkan, otak Brigadir J setelah proses autopsi rampung, kemudian pihaknya memasukkan otak tersebut ke dalam rongga perutnya.Tujuannya, kata dia, tim kedokteran bakal melakukan proses embalming setelah autopsi jenazah."Pada saat itu pengembalian itu masuk intinya ke dalam rongga tubuh karena akan dilakukan proses tindakan embalming pascaautopsi," ujar Farah."Sehingga untuk memaksimalkan embalming itu kami rendam ke dalam formalin, lalu kami masukan ke dalam rongga perutnya."Lebih lanjut, Farah menuturkan, pemindahan otak ke rongga perut seseorang yang jasadnya diautopsi merupakan sesuatu yang wajar."Itu SOP kami semua organ yang sudah diperiksa itu kami masukkan ke dalam rongga tubuh. Diambil ataupun ditinggalkan di luar rongga tubuh," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Kesaksian Putri Candrawathi Omong Kosong, Pengacara Brigadir J Curigai 2 Pernyataan Istri Ferdy Sambo

GridPop.ID (*)