GridPop.ID - Kasus mutilasi seorang wanita di Bekasi tengah ramai diperbincangkan saat ini.
Diketahui identitas wanita yang jadi korban mutilasi bernama Angela Hindriati.
Angela Hindriati dikabarkan hilang sejak Mei 2019 silam di Bandung, Jawa Barat menjadi korban mutilasi teman dekatnya bernama M Ecky Listyanto.
Diwartakan TribunJakarta.com, diungkapkan sebelum hilang, Angela diketahui melaksanakan tugas dari kantornya.
Tak ada yang menyangka, ia justru dibunuh dan dimutilasi Ecky Listyanto pada November 2021 silam.
Bak seorang psikopat, Ecky menyimpan potongan tubuh Angela di dalam dua buah boks plastik, dan baru terkuak di akhir tahun 2022.
Sementara itu tahun 2019 silam kakak Angela sempat bertemu dengan Ecky karena mencari sang adik.
Turyono, kakak Angela bertemu dengan Ecky di Stasiun Gambir, Jakarta pusat, tak lama setelah sang adik menghilang.
"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono pada Jumat (6/1/2023).
Turyono mendapat informasi dari salah satu teman kerja Angela, yang menyebutkan adiknya sedang dekat dengan Ecky kala itu.
Saat bertemu Ecky ia tak tahu jika pria itu adalah pembunuh adiknya.
"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia tidak mengakui. Katanya dia juga cari keberadaan adik saya dan tidak menemui juga. Jadi intinya dari situ tidak ada petunjuk sama sekali," kata Turyono.
Turyono mengaku bahwa saat itu dia tidak melihat gelagat mencurigakan pada Ecky. Pasalnya Ecky tampak sangat sopan dan lembut.
"Halus banget, dia kayak semacam sandiwara, pro (profesional). Tidak sangka kalau dia (Ecky) bakal kayak gitu. Sopan, halus, berpendidikan, tapi ternyata, tidak sangka," kata Turyono.
Ecky yang kini ditetapkan sebagai tersangka sempat mengajukan diri untuk sumpah Al-Quran saat ditangkap.
Diberitakan Kompas.com, Ecky berani bersumpah di atas kitab suci saat ditangkap di lingkungan kontrakannya di Kampung Buaran, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/12/2022) lalu.
Ketua RT 01 RW 02, Alfian, mengatakan Ecky mencoba meyakinkan petugas polisi bahwa ia tak terlibat dan tak mengetahui isi boks kontainer berisi potongan tubuh korban.
Proses penyumpahan itu dikabulkan. Sumpah itu diucapkan Ecky di depan teras kontrakan dan di hadapan dua boks yang berisi potongan mayat.
Setelah proses penyumpahan itu selesai, boks kontainer itu dibuka. Ecky pun akhirnya mengakui perbuatannya.
"Ya akhirnya ngaku pas dibuka (boksnya), kalau di sininya dia bilangnya karena dicekik. Tapi kan enggak tahu kalau waktu pemeriksaan di Polda," ucap Alfian.
GridPop.ID (*)