Sehingga kata Nabi SAW, banyak orang lupa antara Rajab dan Ramadhan ada bulan kedelapan yakni bulan Sya'ban yang merupakan bulan penting.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa." (HR An-Nasa'i, Ahmad)
"Di bulan Sya'ban lah semua amalan-amalan umat Islam diangkat dan disampaikan kepada Allah SWT, dan Nabi SAW senang jika amal diangkat saat berpuasa," imbuh Ustadz Adi Hidayat.
Dalam hadits lain, Ustadz Adi Hidayat menjabarkan ada dua waktu lainnya amal diangkat kepada Allah SWT, yang pertama setiap hari pada waktu shubuh dan ashar, lalu yang kedua setiap pekan yakni Senin dan Kamis.
Keunggulan ketika amal shaleh diangkat ketika menunaikan puasa adalah amalan yang khusus dari Allah yang pahalanya langsung diberikan kepada yang mengerjakannya.
Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal. Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.
"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Yang kedua, menjaga diri agar terhindarar dari perbuatan maksiat.
"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," ujar Ustadz Adi Hidayat.