Tidak mengherankan, dalam proses in vitro fertilization (IVF) atau dikenal juga dengan program bayi tabung, wanita yang lebih tua cenderung menghasilkan lebih sedikit sel telur yang layak untuk proses pembentukan janin.
Belum lagi, wanita dengan usia tua yang tidak mampu menghasilkan sel telur yang bagus dapat mengalami kehamilan berisiko, di antaranya keguguran dan ketidaksempurnaan pada janin.
Pertambahan usia pada wanita berhubungan dengan penurunan jumlah sel telur yang terdapat pada ovarium.
Penurunan jumlah sel telur ini biasanya dimulai pada usia 32 tahun dan terjadi penurunan secara perlahan setelah usia 37 tahun.
Pada usia inilah, tingkat kesuburan pada wanita dapat dikatakan mulai menurun.
Sementara, National Health Service (NHS) menyatakan bahwa 35 adalah "usia kunci" mengenai batas kesuburan pada wanita.
Wanita paling subur ketika berusia awal 20-an, lalu kesuburan itu akan menurun seiring pertambahan usia. Setelah usia 35, penurunannya akan turun tajam.
Pada wanita, usia memang menjadi faktor yang sangat penting karena berkaitan dengan kesuburan.
Bahkan, calon orangtua yang ingin melakukan program hamil dengan semua kemajuan teknologi, tetap saja usia menjadi pemeran utama dalam proses berhasilnya program itu.
Penilaian ovarium dapat membantu dalam konseling serta menentukan terapi yang tepat. GridPop.ID (*)