Kemudian menantu Sulaeman memberikan kabar duka pada, Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Istrinya (Suheri) selamat, tapi anak saya, cucu, besan, dan keponakan meninggal.
Tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi ledakan katanya. Anak saya memang sudah lama tinggal di sana," ujarnya.
Usai mendapat kabar duka tersebut, Eman dan keluarga besarnya di Bogor Selatan berusaha mencari informasi kebaradaan empat jenazah anggota keluarganya.
Kemudian mereka mendatangi RS Polri Kramat Jati lantaran memperoleh informasi bahwa seluruh jenazah korban kebakaran dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Dari kemarin sudah datang masih foto dan diambil sampel DNA dari rongga mulut. Tapi katanya anak saya (Suheri) enggak ada di sini. Kalau cucu, besan, dan keponakan ada," tuturnya.
Ia pun resah lantaran hingga kini belum mendapatkan info tentang keberadaan jenazah Suheri.
"Kemarin sempat tenang karena dibilang jenazah anak saya ada di sini (RS Polri Kramat Jati). Tapi ternyata pas dicek lagi ternyata salah nama, jadi sampai sekarang belum tahu," lanjut Eman.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, atas insiden ini tercatat ada 19 korban yang dilaporkan meninggal dunia.
"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penganggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno pada Sabtu malam, dikutip dari Tribunnews.
Penemuan dua jenazah pada Sabtu, (4/3/2023) tersebut dengan dibantu anjing pelacak Brimob K-9.