Find Us On Social Media :

Duka Eman Kehilangan Anak hingga Besan, Masih Lakukan Ini Bersama Sejam Sebelum Depo Pertamina Plumpang Terbakar

By Ekawati Tyas, Senin, 6 Maret 2023 | 15:02 WIB

Eman Sulaeman kehilangan keluarga besarnya akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

GridPop.ID - Peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang menyisakan duka bagi para korban yang terdampak.

Salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang adalah Eman Sulaeman (67).

Melansir Tribun Jakarta, Eman Sulaeman kehilangan keluarganya dalam tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).

Pria berusia 67 tahun tersebut kehilangan keluarga besarnya.

Mulai dari anak, cucu, keponakan hingga besan Eman meninggal dunia.

Korban yakni anak Eman, Muhammad Suheri Irawan (33), cucu laki-laki Rafasaya (4), seorang besan, dan keponakanya meregang nyawa dalam insiden mencekam itu.

Sama sekali tak terbersit dalam benak Eman jika mereka akan menjadi korban kebakaran tersebut.

Sebab, mereka baru saja berkomunikasi melalui telepon satu jam sebelum kejadian.

"Jam 19.00 WIB masih teleponan. Tiba-tiba sekira jam 20.00 WIB lihat siaran di TV kebakaran besar, saya coba telpon sudah enggak bisa," kata Eman di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).

Melihat berbagai pemberitaan di media, keluarga besar Eman yang berada di Kampung Margabakti, Kertamaya, Bogor Selatan dirundung rasa khawatir hingga sedih.

Mereka berusaha terus menghubungi anaknya, namun tak juga ada jawaban.

Baca Juga: Kunjungi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Presiden Jokowi: Semua Zona Berbahaya Harus Diaudit...

Kemudian menantu Sulaeman memberikan kabar duka pada, Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.

"Istrinya (Suheri) selamat, tapi anak saya, cucu, besan, dan keponakan meninggal.

Tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi ledakan katanya. Anak saya memang sudah lama tinggal di sana," ujarnya.

Usai mendapat kabar duka tersebut, Eman dan keluarga besarnya di Bogor Selatan berusaha mencari informasi kebaradaan empat jenazah anggota keluarganya.

Kemudian mereka mendatangi RS Polri Kramat Jati lantaran memperoleh informasi bahwa seluruh jenazah korban kebakaran dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Dari kemarin sudah datang masih foto dan diambil sampel DNA dari rongga mulut. Tapi katanya anak saya (Suheri) enggak ada di sini. Kalau cucu, besan, dan keponakan ada," tuturnya.

Ia pun resah lantaran hingga kini belum mendapatkan info tentang keberadaan jenazah Suheri.

"Kemarin sempat tenang karena dibilang jenazah anak saya ada di sini (RS Polri Kramat Jati). Tapi ternyata pas dicek lagi ternyata salah nama, jadi sampai sekarang belum tahu," lanjut Eman.

Sementara itu dilansir dari Kompas.com, atas insiden ini tercatat ada 19 korban yang dilaporkan meninggal dunia.

"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penganggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno pada Sabtu malam, dikutip dari Tribunnews.

Penemuan dua jenazah pada Sabtu, (4/3/2023) tersebut dengan dibantu anjing pelacak Brimob K-9.

Baca Juga: PILU, Kisah Sepasang Lansia Selamatkan Diri dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Lari Ada Bau Menyengat

Terkait penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih terus diselidiki.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kebakaran tersebut diduga terjadi saat proses pengisian tangki bahan bakar BBM jenis Pertamax.

BBM Pertamax tersebut didatangkan dari kilang minyak Balongan, Cilacap, Jawa Tengah.

Menurutnya, pengisian BBM Pertamax di Depo Pertamina Plumpang dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB.

"Sementara yang bisa kita jelaskan kejadian kemarin, kurang lebih jam 20.00 WIB, sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis Pertamax," kata Listyo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (4/3/2023).

Ketika proses pengisian itu, ujarnya terjadi gangguan teknis yang menyebabkan adanya tekanan berlebihan.

Gangguan teknis itu lah yang diduga menjadi pemicu kebakaran.

Namun ia belum dapat memastikan mengenai sumber api bermula yang diduga memicu kebakaran.

Ia menuturkan, tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri dibantu Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) terus mendalami peristiwa ini.

Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi dan CCTV yang berada di sekitar lokasi.

"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV," ujarnya.

Baca Juga: Kesaksian Warga Soal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Akui Cium Bau Bensin hingga Dengar Dentuman Keras

GridPop.ID (*)