Setiap lubang sangat dalam, tetapi dia tidak tahu ke mana arahnya. Biasanya, gulma menutupi lubang, jadi dia tidak mengenali lubang ini.
Merasa aneh dan khawatir ada yang tidak beres, Truong memberi tahu pihak berwenang setempat.
Setelah diperiksa dengan cermat, pihak berwenang setempat juga tidak mengetahui lubang apa itu, tetapi menduga mungkin ada kuburan di bawahnya, sehingga mereka menghubungi arkeolog.
Hadir di tempat kejadian, mengamati secara menyeluruh, menggabungkan catatan dan deskripsi orang-orang, para arkeolog menduga bahwa suara yang didengar penduduk desa setiap malam mungkin berasal dari perampok kuburan yang menggali lubang ini.
Desa ini sebenarnya tidak jauh dari reruntuhan Yecheng, ibu kota Wei Timur kuno, hanya berjarak sekitar 5 km.
Oleh karena itu, para arkeolog tidak heran bila ada makam kuno yang muncul di kawasan ini.
Setelah survei menyeluruh, para arkeolog melakukan penggalian dengan peralatan profesional.
Berdasarkan teks dan gambar di dinding, para ahli menetapkan bahwa makam ini memiliki sejarah lebih dari seribu tahun, yang dapat dikatakan sangat tua dan sangat berharga.
Setelah memasuki makam, para ahli menyaksikan pemandangan yang semrawut, terlihat jelas bahwa tempat itu telah "didatangi" oleh pencuri, kemungkinan banyak barang-barang pemakaman yang berharga diambil oleh mereka.
Baca Juga: 3 Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil, Bantu Jaga Kesehatan Tubuh dan si Buah Hati