GridPop.ID - Wanita bernama Anastasia Pretya Amanda alias APA ikut terseret dalam kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.
Akan tetapi, pihak David selaku korban membantah keterlibatan APA.
Melansir Kompas.com, belakangan diketahui bahwa APA ternyata adalah mantan pacar Mario Dandy.
Adapun latar belakang tersebut diungkap oleh kuasa hukum APA, Sumantap Simorangkir.
APA sempat menjalin hubungan asmara dengan anak eks Pejabat Ditjen Pajak selama satu tahun.
Hubungan Mario dan perempuan berusia 19 tahun ini berakhir pada Oktober 2022.
"Patut diketahui adalah Amanda adalah teman Mario Dandy, kira-kira Oktober tahun 2021 dan pada waktu itu berlanjut menjadi teman dekat (pacar).
Dan pertemanan dekat itu akhirnya selesai sejak Oktober 2022,” ujar Sumantap, Minggu (12/3/2023).
Lebih lanjut, Sumantap mengaku bahwa sang klien merasa kebaratan dikaitkan dengan penganiayaan yang dilakukan Mario.
Pasalnya, APA tak tahu-menahu soal rencana aksi kriminal Mario kepada D.
Ia juga menegaskan, APA tidak ada di lokasi kejadian, sebagaimana teman Mario bernama Shane Lukas (19) dan kekasih Mario, AG.
Baca Juga: Pilih Urus Safe Deposit Box Ketimbang Jenguk Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo Cuek Anaknya Dibui?
Baca Juga: Cara Menghilangkan Jerawat
Kini, pihak David turut membantah keterlibatan APA sebagaimana dilansir dari Tribun Trends.
Alto Luger selaku pihak keluarga David menilai bahwa wanita tersebut tidak ikut terlibat dalam perencanaan kasus ini.
APA, ujar Alto tidak relevan dengan tindak pidana penganiayaan berat yang dilakukan Mario Dandy dkk.
Apalagi, APA juga tidak ada di lokasi kejadian saat penganiayaan berlangsung.
"Karena yang terjadi ada tiga orang yang sudah menjadi tersangka, dan tentunya satu anak yang statusnya anak yang berkonflik dengan hukum.
Itu yang ada di lokasi."
"Iya bagi kami itu tidak ada persoalan. Itu bukan suatu yang perlu diperdebatkan dan harus dikejar perannya dia di mana."
"Karena buktinya dia tidak ada di lokasi, dan dia tidak terlibat di dalam perencanaan itu," kata Alto, Selasa (14/3/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Bagi Alto, yang terpenting adalah polisi mampu mengusut tuntas kasus ini.
"Iya kan kita deja vu kasus Sambo, dan saya pikir dari keluarga pikir, masyarakat sudah lebih cerdas."
"Tahu mana itu noise yang sebenarnya tidak penting didiskusikan dan mana unsur-unsur yang sebenarnya sesuai alat bukti yang penting untuk energi kita fokus ke situ," ucap Alto.
GridPop.ID (*)