Banyak yang berterima kasih atas inovasinya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan ini sebagai tradisi.
Praktik ini kemudian menyebar ke banyak negara di Timur Tengah termasuk Lebanon.
Di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai buka puasa di seluruh negeri.
Tradisi tersebut sempat dikhawatirkan akan hilang pada 1983 setelah invasi yang menyebabkan penyitaan beberapa meriam yang kemudian dianggap sebagai senjata.
Namun, tradisi tersebut kemudian dihidupkan kembali oleh Tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga hari ini untuk memperingati Ramadhan.
3. Anak-anak bernyanyi meminta permen di Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab (UEA) juga memiliki tradisi untuk menyambut Ramadhan, yakni tradisi haq al laila yang terjadi pada setiap tanggal 15 Syakban, satu bulan sebelum Ramadhan.
Pada 15 Syakban, anak-anak di UEA akan berkeliling di lingkungan rumah mereka mengenakan pakaian cerah, mengumpulkan permen dan kacang dalam tas jinjing yang dikenal sebagai kharyta.
Selain itu, anak-anak juga akan menyanyikan lagu-lagu tradisional lokal.
Beberapa nyanyian yang sering dinyanyikan oleh anak-anak di UEA adalah Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang jika diterjemahkan dari bahasa Arab menjadi "Berikan kepada kami dan Allah akan membalas dan membantu Anda mengunjungi Rumah Allah di Mekkah".
Anak-anak ini akan bernyanyi di jalan-jalan dengan penuh semangat sambil mengumpulkan hadiah mereka.