"Saat itu saya penasaran kok ada kardus di tepi jalan. Lalu saya mundurkan mobil terus memeriksanya," terang Riyanto.
Ia lantas meminta bantuan pada warga lain yang kebetulan lewat.
"Saat itu kondisinya masih hidup, tapi tidak menangis," ucapnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Bayi tersebut kemudian dilarikan ke Puskesmas Ngantru guna mendapatkan pertolongan medis.
Bayi laki-laki itu sempat diberi pertolongan oksigen, resusitasi pijat jantung dan dihangatkan.
Namun semua upaya itu tak membuahkan hasil, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia.
Bidan Desa Pojok, Lilik Muniroh, bayi tersebut diperkirakan lahir dalam kondisi prematur.
Saat ditemukan kulitnya membiru dan plasenta belum dipotong. Beratnya 1,7 kilogram, panjang 40 centimeter.
"Diperkirakan kandungan masih 7 bulan. Jadi organ bayi juga belum siap," ujar Lilik.
"Kondisinya sudah sempat dibersihkan sebelum dibuang. Kalau baru lahir kan masih berlumuran darah dan cairan," sambung Lilik.
Namun, ada kejanggalan dalam penemuan bayi tersebut yakni saat Riyanto memberikan keterangan sebagai saksi.