Diberitakan Kompas.com Selasa (23/2/2021), sampah sedotan plastik memiliki dampak lingkungan yang sama dengan sampah plastik lainnya, yakni lama terurai dan bisa menjadi mikroplastik.
Bentuknya yang panjang dan runcing juga bisa menyakiti hewan.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menggunakan dan meminta sedotan plastik saat membeli minuman.
Bahaya sampah plastik berdampak pada ekosistem laut, dan saat ekosistem laut terganggu makan ekosistem dunia ikut terganggu.
Melansir TribunBatam.id diungkapkan dunia memproduksi sekitar 300 juta ton plastik tiap tahunnya.
Sampah-sampah tersebut besar kemungkinannya akan berakhir di laut.
Tidak hanya bagi kebersihan laut, tetapi juga berbahaya untuk makhluk hidup di dalamnya, yaitu berdampak pada sekitar 700 spesies yang ada di laut.
Menurut Ocean Conservancy, plastik ditemukan pada lebih dari 60 persen burung laut dan 100 persen spesies kura-kura laut.
Selain itu, sampah yang seringkali dibuang sembarangan menghasilkan konsekuensi-konsekuensi negatif tersendiri.
Misalnya adalah menyumbat saluran air di perkotaan hingga mengotori taman atau destinasi wisata.
Kondisi-kondisi ini pun pada akhirnya berpotensi menimbulkan masalah-masalah lain seperti banjir akibat sumbatan saluran air hingga penyakit akibat kotornya lingkungan destinasi wisata.
GridPop.ID (*)