GridPop.ID - Ada banyak sekali kisah Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani.
Salah satunya adalah kisah Nabi Muhammad SAW saat dilobi untuk menutupi sebuah kejahatan namun ditolak nabi dengan tegas.
Kisah Nabi Muhammad SAW ini dituturkan oleh Ustaz Ahmad Muntaha di situs resmi NU.
Melansir laman Kompas TV, Ustaz Ahmad Muntaha menuturkan kisah itu tentang sebuah kasus kejahatan yang rumit yang dilakukan sebuah keluarga terpandang.
"Kisah itu terdapat Dalam kitab Shahih Muslim (V/114), Shahih al-Bukhari (V/2491), juga Syarh Ma’anil Atsar (III/171), ada petunjuk menarik dari kisah Nabi Muhammad yang bisa dijadikan rujukan untuk mengungkap kasus pembunuhan yang rumit,” tulisnya dikutip dari NU Online.
Kasus itu adalah kasus pencurian dengan tersangka wanita dari klan Makhzum, kelompok kekerabatan terhormat dari suku Quraisy yang menetap di Mekkah.
Apabila kasus tersebut terungkap, maka Bani Makhzum yang sangat terpandang akan mengalami rasa malu yang amat sangat.
“Upaya meloloskan wanita pencuri itu pun dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melobi Nabi Muhammad,” tulis Ustaz Ahmad.
Kala itu sosok yang dminta untuk melobi ke Nabi adalah Usamah bin Zaid bin Haritsah yang dinilai memiliki kedekatan istimewa dengan Nabi.
Kedekatan istimewa itu terjalin lantaran ayahnya, Zaid bin Haritsah merupakan anak angkat Nabi yang sangat dicintai.
Sama dengan ayahnya, Usamah juga mendapat perlakuan istimewa dari Nabi lantaran sangat dicintai.
Bahkan di kalangan para sahabat, ia mendapat julukan Hibbur Rasul atau orang yang sangat dicintai Rasulullah saw.
Bani Makhzum berhasil melobi Usamah.
Usamah langsung menghadap Nabi dan meminta agar membebaskan wanita pencuri itu dari jeratan hukum.
Namun, Nabi Muhammad SAW menolak dengan tegas permintaan tersebut.
“Apakah kamu mau menolong penjahat agar lepas dari hukum-hukum yang telah ditetapkan Tuhan?” kata Nabi geram.
Usamah pun menyesal, sedangkan Nabi Saw segera berpidato dengan lantang:
“Ammaba’du, sungguh yang menghancurkan generasi manusia sebelum kalian adalah karena mereka, ketika ada orang terhormat melakukan pecurian, maka mereka biarkan; dan bila yang melakukannya adalah orang lemah, maka kalian tegakkan hukum had (yang berlaku efektif pada waktu itu). Sungguh aku, demi Tuhan yang menguasai nyawaku, andaikan putriku sendiri Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh akan kupotong tangannya.” (HR Muslim).
Esensi kisah Usamah melobi Nabi demi membebaskan atau menyelamatkan pelaku kriminal karena jabatan dan posisinya, kata Ahmad Muntaha, ini dapat diambil hikmah,
Baca Juga: Amalan Nabi Muhammad SAW Jelang Bulan Suci, Ini Bacaan Doanya untuk Sambut Ramadhan 2023
"Utamanya bagi aparat penegak hukum tentang mewujudkan keadilan dalam segala tindakan,” tutupnya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul 'Kisah Nabi Muhammad Dilobi untuk Membebaskan Penjahat karena Kebangsawanannya, tapi Ditolak Tegas'