GridPop.ID - Biodata artis Benyamin Sueb, seniman legendaris asal Betawi yang ternyata sudah 14 kali pergi haji sebelum meninggal dunia.
Semua pasti sudah familiar dengan biodata artis Benyamin Sueb si seniman Betawi yang namanya melegenda.
Lantas, bagaimana perjalanan karier biodata artis Benyamin Sueb?
Berikut biodata artis Benyamin Sueb yang telah dirangkum GridPop.ID dari Kompas.com
H. Benyamin Sueb adalah seorang pemeran, pelawak dan penyanyi asal Indonesia.
Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepak bola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung.
Benyamin dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Ini dilakukan sesuai wasiat yang dituliskannya, agar dia dimakamkan bersebelahan dengan makam Bing Slamet yang dia anggap sebagai guru, teman, dan sosok yang sangat memengaruhi hidupnya.
Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan.
Benyamin Sueb memulai kariernya di industri hiburan Tanah Air sejak tahun 1950.
Tak hanya menjadi artis, Benyamin menjadi seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisonal Betawi, khususnya Gambang Kromong.
Lewat kesenian ini juga, nama Benyamin Sueb semakin dikenal luas oleh masyakarat.
Kesuksesan Benyamin Sueb di industri musik diawali ketika bergabung dengan grup Naga Mustika.
Grup itulah yang mengatarkan namanya menjadi salah satu penyanyi terkenal Indonesia.
Beberapa lagu yang dihasilkan berjudul “Kompor Mleduk”, “Tukang Garem”, dan “Nyai Dasimah”.
Selain bernyanyi dengan kelompok musiknya, Benyamin Sueb mengajak Ida Royani untuk berkolaborasi.
Beberapa lagu yang sukses yang telah dirilis berjudul “Abang Pulang”, “Bini Tua”, “Aturan Asyik”, “Hujan Gerimis” dan lainnya.
Selain berkarier sebagai penyanyi, Benyamin Sueb juga terjun ke dunia seni peran.
Benyamin Sueb pernah membintangi beberapa film populer pada zamannya. Di antaranya Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Si Doel Anak Betawi (1972) dan Intan Berduri (1972).
Berkat perannya dalam film Intan Berduri, pria kelahiran 5 Maret 1939 berhasil memenangkan Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.
Sepanjang perjalanan kariernya di dunia hiburan, Benyamin Sueb telah menghasilkan setidaknya 4 album musik betawi, dan ratusan karya lagu.
Benyamin Sueb juga telah membintangi 53 film di Tanah Air dan menerima puluhan penghargaan di berbagai ajang.
Beberapa lagu Benyamin Sueb yang sangat populer berjudul “Ondel-ondel”, “Sang Bango”, “Markonah”, dan lainnya.
Benyamin Sueb juga rupanya pendiri Radio FM yang diberi nama Bens Radio, pada 5 Maret 1990.
Namun, pada 5 September 1995, Benyamin Sueb meninggal dunia karena serangan Jantung. Seniman legendaris ini dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Meski Benyamin telah tiada, tetapi karya-karyanya tetap terkenang bagi para penggemarnya.
Pada 6 Desember 1995, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengabadikan nama Benyamin Sueb sebagai nama jalan di daerah Kemayoran.
Kemudian, pada 2011, Benyamin Sueb juga menerima Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, yang diterima oleh ahli warisnya.
Selain itu, pada 2018, Pemprov DKI Jakarta meresmikan Taman Benyamin Sueb di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dilansir artikel Tribun Jakarta, Taman Budaya Benyamin Sueb yang berlokasi di Jalan Bekasi Timur Raya Nomor 73, Jatinegara, Jakarta Timur menyimpan sejumlah barang peninggalan almarhum Benyamin Sueb.
Meski tak banyak dikunjungi, bangunan bekas markas Kodim 0505 Jakarta Timur itu dapat jadi pelepas rindu bagi penggemar Benyamin dan pecinta seni budaya Betawi.
Masroni (34), satu petugas keamanan Taman Budaya Benyamin Sueb menyebut sejatinya merupakan wadah museum budaya Betawi meski hingga kini tak memiliki pemandu.
"Ini ibaratnya museum budaya Betawi, tapi untuk sekarang baru barang-barang peninggalan almarhum Benyamin yang ada. Itu pun enggak banyak dan belum ada pemandunya," kata Masroni di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (1/4/2019).
Di ruang utama, sembilan sepatu, dua topi, dua peci, lima piringan hitam, dan lima manekin mengenakan pakaian yang pernah dikenakan Benyamin saat tampil dipamerkan.
Dua topi koboi berwarna krem dan hitam yang dipamerkan serupa dengan yang dikenakan seniman serba bisa itu saat membintangi film Benyamin Koboi Ngungsi dan Koboi Insyaf.
"Barang yang ada di sini semuanya pemberian keluarga almarhum Benyamin. Dulunya barang-barang ini pernah dipakai Benyamin pas pentas. Mungkin kalau nanti bangunan ini direnovasi koleksinya bakal ditambah," ujarnya.
15 kaset, dan puluhan penghargaan yang diraih Benyamin serta sejumlah majalah yang covernya menampilkan wajah Benyamin ikut dipamerkan di ruang utama.
Belasan foto yang menampilkan perjalanan hidup Benyamin semasa hidup tertata rapih, dari foto masa kecil hingga saat dia bertemu Presiden (alm) Soeharto, mantan Menteri Penerangan Harmoko, dan (alm) Eddy Sud.
"Banyak pengunjung yang tanya soal foto-foto, tapi karena enggak ada pemandu dan enggak semua foto ada keterangannya jadi saya enggak bisa jawab semua. Cuman beberapa foto doang yang ada keterangannya," tuturnya.
Di antara deretan bingkai, foto saat Benyamin membintangi film Samson Betawi dan saat dia berada di kediamannya, Jalan H. Jiung, Kemayoran, Jakarta Pusat tampak hadir.
Sayang ketiadaan biaya masuk tak dapat menarik perhatian masyarakat datang berkunjung ke Taman Budaya Benyamin Sueb yang juga dapat digunakan sebagai lokasi pameran seni.
"Dua gedung di belakang bisa digunakan untuk pameran seni, biasanya kalau lagi pameran ramai. Kalau enggak ada pameran ya sepi, paling yang datang petugas dari Dinas Pariwisata DKI untuk kontrol," kata Masroni.
GridPop.ID (*)