Find Us On Social Media :

Kisah Sahabat Nabi Muhammad Temukan Bangkai Ikan Paus Besar Lalu Memakannya, Begini Reaksi Rasulullah

By Lina Sofia, Rabu, 29 Maret 2023 | 17:42 WIB

Kisah sahabat nabi Muhammad yang menemukan bangkai ikan paus dan dimakan

GridPop.ID - Kisah sahabat Nabi Muhammad yang sedang melakukan perjalanan tugas menemukan seekor bangkai ikan paus besar tergeletak di bibir pantai kemudian dimakan.

Meski awalnya sempat ragu apakah bangkai ikan paus boleh dimakan atau tidak.

Karena pesediaan makan habis saat melakukan perjalanan, para sahabat Nabi Muhammad pun memakan bangkai ikan paus yang ditemukannya itu.

Kisah ini terdapat dalam kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, dinukil dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lantas, bagaimana caritanya?

Dilansir artikel Kompas TV, kisah ini berasal dari dari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah ra, ia berkata, begini ceritanya:

Rasulullah mengirim Jabir dalam sebuah pasukan dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai komandan pasukan dengan tujuan mencegat rombongan dagang Quraisy.

Lantas Nabi membekali mereka sekantung kurma karena tidak ada bekal lainnya.

"Maka Abu Ubaidah memberi kami sebutir kurma setiap orang," papar Jabir.

Bagaimana cara memakannya dalam perjalanan, lantas apakah cukup?

"Kami mengulumnya sebagaimana bayi mengulum, lalu kami meminum air, dan hal itu sudah cukup sebagai makanan kami sampai malam," papar Jabir.

"Kami memukuli daun Khabath (daun dari sebuah pohon yang biasa dimakan oleh unta) dengan tongkat kami, lalu kami basahi dengan air, kemudian kami makan," sambungnya.

Baca Juga: Kisah Pria Tunanetra yang Sembuh Usai Berjumpa dengan Nabi Muhammad Lewat Mimpi, Penglihatannya Langsung Pulih karena Ini

Jabir dan pasukan lantas berjalan di pantai, lalu terlempar hingga ke bibir pantai dan menemukan seekor ikan seperti gunungan pasir yang tebal.

"Kami mendatanginya, ternyata ia adalah hewan yang disebut ikan paus," kata Jabir.

Abu Ubaidah berkata, "Ini adalah bangkai. Ah... tidak, kita adalah pasukan yang diutus oleh Rasulullah dan kita berada di jalan Allah SWT. Kalian dalam kondisi terdesak, maka makanlah"

Jabir cerita, ia memakannya selama sebulan penuh, padahal ia tidak sendiri, ada tiga ratus orang. "Sehingga kami menjadi gemuk," paparnya.

"Saya telah melihat kami menciduk minyak dari kelopak matanya dengan guci dan kami memotong daging dari badannya potongan-potongan seukuran sapi," tambahnya.

Abu Ubaidah telah memerintahkan tiga belas orang untuk duduk di atas kelopak mata ikan itu.

Ia juga mengambil salah satu tulang rusuknya dan menegakkannya, lalu ia memerintahkan agar unta terbesar kami yang dipenuhi beban berjalan melewati tulang rusuk tersebut.

Ternyata unta itu lewat di bawah tulang rusuk itu (tulang rusuk itu lebih tinggi dari unta yang membawa muatan penuh).

"Kami mengambil sebagian dagingnya untuk dibuat dendeng," paparnya.

Ketika tiba di Madinah, para sahabat mendatangi Rasulullah dan menceritakan peristiwa itu kepada beliau.

Beliau bersabda, "Itu adalah rezeki yang Allah keluarkan untuk kalian. Apakah kalian masih membawa sebagian dagingnya untuk kami makan?"

"Kami segera mengirimkan sebagian dagingnya kepada beliau, lalu beliau memakannya," papar Jabir.

Baca Juga: Kisah Wafatnya Putri Tercinta Nabi Muhammad Fatimah Az Zahra di Awal Ramadhan, Sayyidina Ali Sampai Terpukul saat Ziarahi Makam Kekasihnya

Itulah kisah unik sahabat Nabi yang bertemu dengan ikan paus ketika perjalanan.

Rasulullah pun ikut memakannya dan menyebutnya sebagai rezeki. Ikan paus itu sendiri sudah mati saat ditemukan.

Wallahu a'lam.

Sebagai informasi tambahan saja, dalam dunia kesehatan mengonsumsi daging bangkai dengan alasan apapun sangat tidak dibenarkan.

Mengutip artikel Kompas.com, Pertama adalah parasit atau bakteri yang tidak secara langsung membuat hewan mati, namun berbahaya bagi manusia.

"Yang paling terkenal tentu Tifus, Salmonella. Makanya makan telur mentah atau ayam mentah mending dipikir seribu kali. Telur dan daging ayam adalah media terbaik buat kembang biak kuman Tifus," jelasnya.

Sementara yang kedua, adalah penyakit yang membuat hewan bersangkutan mati.

Misalnya TBC, septikemi (infeksi menyeluruh dalam darah), pneumonia, tumor/kanker, peritonitis (infeksi rongga perut) yang terjadi di hewan ternak seperti sapi.

Bisa juga seperti virus flu babi yan menewaskan banyak babi di Sumatera Utara.

"Memang ada jenis-jenis penyakit hewan yang tidak menulari manusia, tapi bukan berati kita anggap enteng," sebutnya.

Ia pun mencontohkan virus flu burung yang semula tidak banyak diketahui masyarakat.

Namun seiring berjalannya waktu, sistem imun manusia menurun akibat kebiasaan hidup yang tidak teratur, virus ini pun dengan mudah menyerang manusia.

"Jadi yang terbaik mengonsumsi hewan tentu yang sudah terverifikasi oleh keamanan pangan, dalam hal ini kita beli dari rumah penyembelihan resmi yang biasanya para penjual ayam atau daging di pasar mendapat pasokannya dari sana," imbuh dia.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi Muhammad yang Pingsan saat Berpuasa, Menjadi Sejarah Turunnya Ayat soal Tuntunan Puasa Ramadhan

GridPop.ID (*)