Find Us On Social Media :

Bye-bye Asam Lambung, Contek 5 Tips Jitu Cara Mecegahnya Agar Tak Kumat Saat Puasa Ramadhan

By Luvy Octaviani, Kamis, 30 Maret 2023 | 13:31 WIB

Ilustrasi asam lambung naik

GridPop.ID - Penderita asam lambung akan sedikit merasa was-was saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Pasalnya, ada kemungkinan asam lambung kambuh saat menjalankan puasa.

Kini, penderita asam lambung bisa sedikit bernafas lega.

Kalian bisa mengikuti 5 tips jitu cara mencegahnya agar tak kumat saat puasa.

Tips mencegah asam lambung anik saat puasa

Dilansir dari laman kontan.co.id, Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya membagikan sejumlah tips bagi seseorang yang menderita penyakit asam lambung dan tetap melakukan puasa Ramadan, diantaranya:

1. Minum obat

Jika lambung terasa tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu.

Berpuasa bagi penderita asam lambung memang tidak semudah orang sehat pada umumnya, biasanya beberapa hari awal berpuasa perut terasa tidak nyaman.

Namun biasanya hanya terjadi tiga sampai tujuh hari di awal puasa saja, kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa minum obat.

Baca Juga: GERD Sering Kambuh Saat Puasa, Kenali 3 Hal Ini Jadi Penyebabnya

2. Jangan lewatkan makan sahur

Firman menyebut, melewatkan makan sahur bisa memperparah kondisi asam lambung di siang hari, jika perut dalam keadaan kosong dalam waktu lama dapat memicu gejala asam lambung.

“Jadi, usahakanlah untuk selalu bangun tepat waktu untuk makan sahur. Sayur yang direbus serta masakan tidak pedas dan tidak asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur,”kata Firman, dikutip dari situs UM Surabaya.

3. Berbuka puasa tepat waktu

Setelah tidak makan dan minum selama kurang lebih 11-12 jam, perut yang kosong perlu segera diisi dengan makanan.

Jangan menunda-nunda untuk makan saat berbuka puasa.

Perut butuh untuk mencerna makanan, sehingga cairan asam lambung bisa langsung digunakan untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam lambung.

4. Makan dengan porsi kecil

Meskipun perut terasa sangat lapar ketika waktu berbuka sudah tiba, usahakan untuk tidak makan terlalu banyak.

Baca Juga: 6 Bahaya Tidur Setelah Sahur, Bisa Picu Asam Lambung Naik hingga Gula Darah Meningkat, Waspada!

Makan dengan porsi banyak, malah akan memicu naiknya asam lambung.

“Seseorang sangat disarankan makan ringan terlebih dahulu, kemudian makan nasi dapat dilanjutkan setelah shalat magrib,”imbuh Firman lagi.

5. Hindari konsumsi makanan tertentu

Hindari makanan pedas serta buah yang terasa asam dan makanan berlemak tinggi terutama pada saat makan sahur.

“Sebab lemak tinggi yang terdapat pada makanan seperti santan, susu, jeroan, gorengan, serta daging, dapat memperberat kerja lambung sehingga puasa bisa menjadi tidak nyaman dan tidak nikmat,” jelas Firman.

Bahaya Asam Lambung Naik

Penyakit asam lambung umumnya berupa gangguan pencernaan yang bisa dikendalikan dengan obat dan perubahan gaya hidup.

Namun, gejala asam lambung naik yang kerap kambuh dan tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan berpotensi fatal.

Dilansir oleh tribunkesehatan.com dari Healthline, bahaya asam lambung kronis yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:

Baca Juga: Cinta Laura Pamer Menu Sahur dan Buka Puasa, Warganet Salfok: Bludak Asam Lambung Gue

Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan yang muncul akibat asam lambung yang melukai saluran kerongkongan.

Gejala esofagitis di antaranya sakit tenggorokan, suara serak, sakit perut sampai ke dada.

Esofagitis kronis yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit kanker esofagus.

Tukak esofagus

Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus dan memicu terbentuknya tukak.

Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah.

Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.

Penyempitan kerongkongan

Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan.

Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku. Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak napas.

Kondisi ini apabila berlangsung berkepanjangan bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi.

Baca Juga: 5 Tips untuk Redakan Asam Lambung dan Tidur Lebih Nyenyak di Malam Hari

Infeksi paru-paru

Bahaya asam lambung yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni memicu infeksi paru-paru pneumonia aspirasi.

Gangguan pernapasan ini terjadi saat asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut terhirup sampai ke paru-paru.

Gejala infeksi paru-paru terkait asam lambung ini yakni demam, batuk, nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, dan kulit pucat.

Infeksi paru-paru ini apabila tidak ditangani bisa berdampak fatal sampai merenggut nyawa.

Barrett esofagus

Asam lambung yang merusak jaringan kerongkongan lambat laun juga bisa memicu perubahan sel di jaringan tersebut.

Penyakit barret esofagus membuat sel pelapis esofagus berubah menjadi sel kelenjar.

Kondisi ini rentan berkembang menjadi kanker esofagus.

Kanker esofagus

Penderita asam lambung kronis memiliki risiko tinggi terkena kanker esofagus.

Gejala kanker esofagus di antaranya susah menelan, berat badan turun tanpa sebab jelas, nyeri dada, batuk, dan ada gangguan pencernaan parah. GridPop.ID (*)

Baca Juga: Masuki Bulan Ramadhan 2023, Begini Cara Ampuh Atasi Maag Kambuh saat Puasa