- Mengalami perubahan perilaku sosial, seperti memiliki kecenderungan untuk tidak berinteraksi dengan orang lain dan lebih memilih untuk berdiam di kamar daripada bermain dengan temannya
- Lebih rentan untuk mengalami gangguan kesehatan, seperti demam, flu, atau gangguan kesehatan minor lainnya
- Mengalami perubahan perilaku yang cenderung negatif, seperti sering membolos atau menentang orang tua
- Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
- Lebih sering melakukan negative self talk atau percakapan dengan diri sendiri yang bersifat negatif
- Memiliki kekhawatiran terhadap banyak hal dan menganggap bahwa hal-hal buruk akan terjadi
Meskipun para remaja belum memiliki beban yang berat seperti orang dewasa, beberapa aspek kehidupan bisa berkontribusi pada stres yang dirasakan.
Bahkan, hal-hal yang cenderung membahagiakan, seperti memiliki adik atau naik kelas, bisa jadi penyebab stres.
Cara mengatasi stres pada remaja
Para remaja yang mengalami stres terkadang tidak menunjukkan ciri-ciri yang jelas sehingga sering tidak disadari oleh para orang tua.
Padahal jika kondisi ini dibiarkan terjadi, stres bisa memicu timbulnya depresi pada remaja yang akan berdampak negatif pada suasana hati hingga kehidupan sehari-hari.
Menurut American Psychological Association (APA), ada beberapa cara mengatasi stres pada remaja yang bisa dilakukan oleh para orang tua, seperti:
1. Memberikan contoh tentang bagaimana caranya untuk mengatasi dan menghadapi situasi yang bisa memicu stres
Baca Juga: Termasuk Hilangkan Stres Akut, Berikut 11 Manfaat Nanas Panggang Bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui