2. Mendukung anak untuk bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri sehingga bsia meningkatkan rasa percaya diri3. Mengajarkan anak untuk menggunakan media sosial dengan bijak sehingga bisa menghindari konten negatif serta risiko untuk menjadi korban bullying5. Membantu memperbaiki pikiran negatif yang muncul sehingga bisa memandang segala sesuatu secara positif dan terhindar dari stres6. Membuat waktu tidur sebagai prioritas sehingga anak bisa mendapatkan 8-10 jam waktu tidur di malam hari7. Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik lebih banyak, seperti berolahraga, untuk mengatasi stres yang muncul8. Mengajak anak untuk lebih terbuka sehingga bisa menjadi pendengar dan memberikan solusi yang baik untuk masalah yang dihadapi9. Melakukan kegiatan yang seimbang dengan mengatur waktu untuk bersenang-senang dan beristirahat10. Lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan untuk mengatasi stres dan meningkatkan kualitas hidup11. Mengajarkan anak untuk mencurahkan perasaan lewat tulisan sehingga bisa mengurangi risiko kecemasan dan depresi12. Melakukan program mindfulness yang merupakan teknik meditasi untuk lebih fokus terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya
Dengan mengetahui ciri-ciri di atas, para orang tua kemudian bisa melakukan beberapa cara mengatasi stres pada remaja agar tidak bertambah parah dan memicu depresi.
Selain itu, menerapkan pola hidup sehat bisa membantu para remaja untuk mengelola rasa stres yang muncul.
Mencari bantuan medis juga diperlukan jika rasa stres yang muncul sudah mengganggu kehidupan sehari-hari dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Stres pada Remaja"
GridPop.ID (*)