GridPop.ID - Zakat Fitrah wajib dibayarkan bagi umat muslim yang mampu.
Lalu kapan waktu yang tepat membayar zakat fitrah?
Dilansir dari laman tribunramadan.com, selain melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, umat Muslim juga diwajibkan untuk membayar zakat fitrah.
Untuk membayarkan zakat fitrah, ada batasan waktu yang perlu diperhatikan.
Beberapa pendapat ulama menyatakan mengenai waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah.
Kembali dikutip dari situs Baznas, Imam Abu Hanifah dan Imam Malik berpendapat bahwa zakat fitrah wajib dibayarkan saat terbit fajar Idul Fitri.
Imam Syafi`i dan Imam Ahmad bin Hambal menyatakan zakat fitrah wajib ditunaikan sejak tenggelamnya matahari di akhir Ramadan hingga sebelum sholat Idul Fitri.
Imam Syafi`i membolehkan zakat fitrah dibayarkan lebih cepat selama ada sebabnya (uzur).
Imam Malik dan Imam Ahmad juga sependapat namun hanya dua hari atau sehari sebelumnya.
Selain pendapat dari para ulama, satu dari beberapa hukum membayar zakat fitrah adalah waktu wajib.
Adapun waktu wajib yang dimaksud yakni saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadan menuju Idul Fitri.
Baca Juga: Bayar Zakat Bisa Online Via Shopee, Berikut Ini Syarat dan Ketentuannya
Selain itu, juga terdapat waktu sunah yakni Salat Subuh dan sebelum Salat Idul Fitri dilakukan.
Ketiga, waktu mubah yakni pada awal Bulan Ramadan sampai hari terakhir Ramadan.
Terdapat juga waktu makruh yakni setelah Salat Idul Fitri namun sebelum matahari terbenam pada hari Idul Fitri, dan terakhir adalah waktu haram, yakni setelah matahari terbenam pada Hari Idul Fitri.
Dikutip dari Baznas, besaran zakat fitrah adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023, besaran zakat fitrah 2023 jika ditunaikan dalam bentuk uang sebesar Rp45.000/jiwa untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya.
Niat Zakat Fitrah
Semantara mengutip dari laman kompas.com, berikut ini macam-macam niat ketika membayarkan zakat fitrah sesuai dengan untuk siapa ditujukan:
1. Niat Zakat Fitrah untuk Suami/Istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaatal fitri 'an zaujatii/zaujii fardhan lillahi ta'aala
"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk suami atau istri saya, fardhu karena Allah Ta'ala."
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Zakat Fitrah Beras yang Diganti dengan Uang? Begini Cara Hitungnya
2. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘ala.”
3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi ... fardhan lillahi ta’ala
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘ala.”
4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti .... fardhan lillahi ta’ala
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
5. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri `anni wa an jami`i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar`an fardhan lillahi ta`ala
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
6. Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri `an (….) fardhan lillahi ta`ala
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
GridPop.ID (*)