GridPop.ID - Dokter Aisyah Dahlan membeberkan cara memuaskan pasangan ketika berhubungan intim.
Melakukan hubungan intim ada adabnya, tak langsung gas.
Hubungan intim bagi pasutri jika dilakukan sengan baik dan benar akan mendatangkan pahala.
Lantas bagaimana cara memuaskan pasangan dengan baik ketika melakukan hubungan badan?
Melansir Tribun Timur, dr. Aisyah Dahlan menerangkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melayani pasangan dengan baik saat berhubungan badan.
Dr. Aisyah Dahlan menyebutkan bahwa hubungan suami istri sangat penting dan wanita ingin merasa dicintai terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan suami istri.
Tapi, pria tak demikian.
Pria cenderung ingin melakukan hubungan intim lebih dulu sebelum memberikan cinta kepada istri.
Hal ini mungkin terkait dengan ukuran hipotalamus pria yang dua setengah kali lebih besar daripada hipotalamus wanita.
Dalam melakukan hubungan intim yang baik, suami dan istri juga perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pasangan masing-masing.
Hubungan suami istri akan semakin erat jika komunikasi berjalan baik dan saling memahami satu sama lain.
Baca Juga: Tips Hubungan Intim, Kurma Bisa Bikin Suami Tahan Lama di Atas Ranjang
Selain itu, pasangan juga perlu menghindari perilaku yang dapat membahayakan kesehatan fisik atau psikologis pasangan, serta menghindari praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai agama atau moral yang dianut.
“Hipotalamus tegang, saat tegang syahwat akan naik makannya harus dilenturkan dengan hubungan intim suami istri,”.
Dengan kesadaran tinggi lebih terasa kebahagiannya itu.
“Apa yang diinginkan pria saat bercita, pembebasan ketegangan yang menumpuk karena pekerjaan dan dia ingin lepaskan dengan pencapaian orgasme,” jelasnya dalam video tersebut.
Ia menerangkan, jika sudah lepas tegangnya maka baru laki-laki memberikan cintanya kepada istri.
“Sedangkan perempuan justru membangun ketegangan dalam waktu lebih panjang dengan berbagai persyaratan perhatian, dan berbicara,” jelasnya.
Ia menyebutkan seorang wanita mau melakukan hubungan intim kalau dari pagi sudah diajak ngobrol, dibelai-belai diperhatikan baru mau secara rela.
Antara laki-laki dan perempuan berbeda kebiasaan, menurut sang dokter wanita paling senang dibelai, dimanja, diberikan kasih sayang dulu, aroma, perhatian, pelukan dan godaan lainnya.
Maka dari itu dirinya menghimbau agar suami juga memahami apa yang diinginkan istri ketika bercinta.
Di sini dirinya juga mengarahkan agar pasutri yang melakukan hubungan intim menggunakan penutup agar lebih sopan dan beretika.
“Tetapi kita ada tuntunan islam kalau lagi berhubungan harus pakai selimut supaya lebih santun,” jelasnya.
Melansir Kompas.tv, anjuran memakai penutup saat berhubungan suami istri turut dibenarkan Dosen Agam Islam Universitas Indonesia (UI) Alhafiz Kurniawan.
Ia pun mengutip Imam Ghozali dalam Al-Adab fid Din, Beirut, Al-Maktabah As-Sya‘biyyah, halaman 175 tentang etika hubungan suami-isti dalam Islam, yang artinya sebagai berikut:
Etika berhubungan badan dengan istri antara lain mengenakan wangi-wangian, menggunakan kata-kata yang lembut, mengekspresikan kasih-mesra, memberikan kecupan menggelora, menunjukkan sayang senantiasa, baca bismillah, tidak melihat kemaluan istri karena konon menurunkan daya penglihatan, mengenakan selimut atau kain (saat bercinta), dan tidak menghadap kiblat.
Ia kemudian menjelaskan maksud mengenakan selimut atau kain saat bercinta terkait dengan etika bercinta yang diatur dalam Islam.
“Dalam kitab-kitab fikih biasanya menganjurkan kita untuk tetap berpakaian saat aktivitas hubungan suami-istri (jimak) atau mandi, bahkan dalam rumah sendiri selagi kosong tanpa anggota keluarga lainnya. Intinya lebih kepada adab atau kepantasan tata krama saja,” paparnya kepada KOMPAS.TV lewat pesan WhatsApp, Kamis (18/8/2022).
GridPop.ID (*)