GridPop.ID - Hubungan intim pasti dilakukan oleh pasangan yang sudah sah menjadi suami istri.
Selain untuk menyalurkan nafsu, hubungan intim memiliki manfaat baik salah satunya bisa membakar kalori.
Dilansir dari laman kompas.com, seks memang tidak akan menggantikan rutinitas olahraga, tetapi berhubungan meningkatkan detak jantung dan membakar lebih banyak kalori.
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2013, pasangan heteroseksual berusia awal 20-an membakar antara 69-100 kalori selama berhubungan seksual.
Jumlah tersebut kira-kira setara dengan berlari selama 10 menit di atas treadmill.
Kita bisa membakar lebih banyak kalori, tergantung pada intensitas dan durasinya.
Namun, banyak orang yang merasa khawatir r tentang seberapa sering seharusnya mereka melakukan hubungan intim ketika memasuki usia 30-an.
Apakah terlalu sering ataukah terlalu jarang?
Berapa sering seharusnya hubungan intim dilakukan agar tetap sehat dan memuaskan?
Faktor Frekuensi Seringnya Hubungan Intim
Dilansir dari laman gridhealth.id, berikut pembahasan akan beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan frekuensi hubungan intim di usia 30-an.
1. Kebutuhan Individu
Setiap orang memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda dalam hal hubungan intim.
Beberapa orang mungkin merasa puas dengan melakukan hubungan intim sekali seminggu, sementara yang lain mungkin ingin melakukannya lebih sering.
Oleh karena itu, penting untuk berbicara secara terbuka dengan pasangan tentang preferensi dan kebutuhan masing-masing, serta mencoba mencari kesepakatan yang cocok untuk keduanya.
2. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik juga memainkan peran penting dalam menentukan frekuensi hubungan intim di usia 30-an.
Jika salah satu pasangan memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau diabetes, maka frekuensi hubungan intim mungkin perlu dikurangi.
Atau disesuaikan dengan saran dari dokter.
Namun, bagi pasangan yang sehat, frekuensi hubungan intim yang lebih sering dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan emosional.
3. Tingkat Stres
Tingkat stres juga dapat mempengaruhi frekuensi hubungan intim.
Pasangan yang merasa stres mungkin tidak memiliki minat atau energi yang cukup untuk melakukan hubungan intim.
Namun, hubungan intim dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood, sehingga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres.
4. Kesibukan dan Rutinitas Sehari-hari
Kesibukan dan rutinitas sehari-hari juga dapat mempengaruhi frekuensi hubungan intim.
Jika pasangan sibuk dengan pekerjaan atau memiliki rutinitas yang padat, maka mereka mungkin tidak memiliki waktu atau energi untuk melakukan hubungan intim secara teratur.
Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan waktu dan usaha untuk mengatur jadwal yang cocok untuk melakukan hubungan intim secara teratur.
5. Komunikasi
Komunikasi merupakan faktor penting dalam menentukan frekuensi hubungan intim yang sehat.
Pasangan yang dapat berbicara secara terbuka dan jujur tentang preferensi dan kebutuhan mereka cenderung memiliki hubungan intim yang lebih memuaskan dan sehat.
Selain itu, komunikasi yang baik juga membantu mencegah masalah atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi selama atau setelah hubungan intim.
Dalam kesimpulannya, frekuensi hubungan intim di usia 30-an tergantung pada berbagai faktor, termasuk kebutuhan individu, kesehatan fisik, tingkat stres, kesibukan dan rutinitas sehari-hari, serta komunikasi.
Penting untuk berbicara secara terbuka dengan pasangan tentang preferensi dan kebutuhan masing-masing, serta mencoba mencari kesepakatan yang cocok untuk keduanya.
Kesimpulan
Sebagai rekomendasi umum, para ahli merekomendasikan untuk melakukan hubungan intim sekali atau dua kali seminggu sebagai jumlah yang sehat dan memuaskan.
Setiap pasangan memiliki kebutuhan yang berbeda dan harus menentukan frekuensi hubungan intim yang cocok untuk mereka berdua.
Jangan lupa bahwa hubungan intim tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk mempererat ikatan emosional dan membantu pasangan merasa lebih dekat satu sama lain.
Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan waktu dan usaha untuk melakukan hubungan intim secara teratur.
Dalam melakukan hubungan intim, pastikan untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan Anda dan pasangan.
Selalu gunakan metode kontrasepsi yang tepat dan terpercaya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit menular seksual.
Terakhir, jangan lupa bahwa kebahagiaan dalam hubungan tidak hanya bergantung pada frekuensi hubungan intim.
Penting juga untuk saling mendukung, menghargai, dan menghormati satu sama lain dalam segala aspek kehidupan.
Dengan komunikasi yang baik, kepercayaan, dan keterbukaan, hubungan Anda dan pasangan dapat terus berkembang dan bertahan lama.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada angka pasti tentang seberapa sering hubungan intim yang baik di usia 30-an.
Frekuensi hubungan intim yang sehat dan memuaskan tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pasangan. GridPop.ID(*)