GridPop.ID - Bukan hanya orang dewasa atau lansia, remaja juga bisa mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Ada beberapa gejala hipertensi pada remaja yang bisa dikenali.
Jika Anda mengalami gejala hipertensi nggak perlu khawatir, cara mengatasi hipertensi pada remaja bisa segera dilakukan.
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik yang melebihi 140 mm/ Hg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mm/Hg.
Hipertensi umumnya dikeluhkan oleh orang berusia 40 tahun ke atas, namun catatan American Heart Association menunjukkan penyakit ini juga dialami oleh mereka yang berusia muda.
Kondisi tersebut sebaiknya tidak dibiarkan lantaran berbahaya bagi kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung ketika usia lanjut.
Berikut gejala hipertensi pada remaja yang patut diwaspadai dan cara mengatasinya supaya tidak terjadi komplikasi di kemudian hari.
Gejala hipertensi pada remaja
Dilansir dari Mayo Clinic, hipertensi pada remaja sebenarnya didefinisikan sama dengan orang dewasa.
Kondisi tersebut umumnya tidak memperlihatkan gejala, namun ada beberapa tanda khusus yang mengisyaratkan terjadinya hipertensi, seperti:
- Nyeri dada
- Jantung berdetak cepat
- Muntah
- Pusing
- Sesak napas
- Kejang
Penyebab hipertensi pada remaja
Hipertensi yang termasuk silent killer sebaiknya tidak diremehkan lantaran penyakit ini tidak pandang usia.
Jadi, mereka yang masih remaja sebaiknya berhati-hati. Dilansir dari Cleveland Clinic, terjadinya hipertensi pada remaja sebenarnya tidak diketahui atau disebut juga gejala hipertensi primer.
Namun, ada beberapa penyebab sekunder (kondisi tertentu) yang menyebabkan remaja mengalami hipertensi, seperti:
- Pil KB atau kortikosteroid
- Obat-obatan terlarang
- Stres dan kecemasan
- Penyakit ginjal dan jantung
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Faktor keturunan atau genetik
- Diabetes
- Gangguan endokrin seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Ibu merokok saat mengandung
- Berjenis kelamin laki-laki
Orangtua perlu memahami bahwa istilah silent killer yang merujuk pada hipertensi membuat penyakit ini tidak menimbulkan gejala secara pasti.
Itulah mengapa mereka disarankan untuk memeriksakan secara rutin si buah hati ke dokter untuk mencegah kemungkinan hipertensi di usia tua.
Baca Juga: Pasutri Merapat! Ini loh Manfaat Berhubungan Intim Jelang Persalinan Menurut Dokter
Cara mengatasi hipertensi pada remaja
Dikutip dari Healthline, perubahan gaya hidup yang dikombinasikan dengan pengobatan dapat membantu penanganan hipertensi pada remaja.
Mereka disarankan untuk memulai mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga supaya tekanan darahnya terjaga.
Remaja dapat mengonsumsi sayuran dan buah serta mengurangi konsumsi garam demi mengatasi hipertensi yang mereka derita.
Melakukan intensitas aerobik dengan intensitas sedang sebanyak lika hari dalam seminggu juga penting dilakukan menurut anjuran American Heart Association.
Sementara itu, Stanford Childrens juga menyarankan remaja untuk melakukan beberapa cara berikut ini untuk mengelola tekanan darah mereka:
- Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan berlemak
- Rutin berolahraga
- Menurunkan atau menjaga berat badan
- Mengatur stres dan emosi
- Berhenti mengonsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi susu tanpa gula atau rendah lemak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Hipertensi pada Remaja dan Cara Mengatasinya"
GridPop.ID (*)