GridPop.ID - Nasib pilu dialami oleh seorang bocah yang masih duduk di bangku TK.
Sekolah yang harusnya menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan berubah menjadi neraka yang mengerikan.
Bagaimana tidak, bocah TK tersebut mengalami kekerasan dari guru yang mengasuh dan mengajarnya.
Melansir TribunTrends.com, perbuatan sang guru terbongkar dari rekaman CCTV.
Insiden ini terjadi di Provinsi Dong Nai, China pada 17 Mei 2023.
Adalah Nguyen Thi Bich sosok ibu dari bocah 2 tahun yang mengalami kekerasan di sekolahnya.
Nguyen menceritakan pada sore hari tanggal 17 Mei, ia menjemput anaknya.
Ketika sampai di rumah ia menemukan memar dan bekas 5 garis jari di kening dan pipi putranya.
Nguyen lantas menghubungi wali kelas anaknya, namun wali kelasnya itu berdalih jika memar tersebut terjadi karena murid-muridnya saling bercanda satu sama lain.
Baca Juga: VIRAL Anak Polisi Aniaya Mahasiswi hingga Babak Belur Jadi Tersangka, Jabatan sang Ayah Ikut Dicopot
Tak puas dengan penjelasan sang wali kelas, Nguyen menghubungi kepala sekolah untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Sekitar pukul 20.00 waktu setempat pada hari yang sama, kepala sekolah dan staf menemui Nguyen untuk meminta maaf.
Keesokan harinya tanggal 18 Mei, Nguyen bertemu dengan wali kelas anaknya, guru Huong. Guru Huong berdalih menampar anaknya agar bisa makan lebih baik.
Huong juga mengakui bahwa pemukulan terhadap anak itu pernah terjadi sebelumnya, bukan baru sekarang.
Diketahui guru huong menampar bocah 2 tahun itu saat makan siang.
Menurut laporan guru, selama proses menyusui, karena HMH berulang kali mengancam akan muntah, Huong mengaku menampar dahi bayinya berkali-kali untuk membuat bayinya "terkejut".
Tapi setelah itu, bayi HMH masih muntah, jadi Huong mengira dia menampar pipi bayinya dengan "kekuatan ringan".
Menurut laporan polisi pada 20 Mei, HMH dipukuli sebanyak 31 kali oleh gurunya.
Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki dan ditangani oleh pihak berwenang.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Tanah Air, tepatnya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Seorang siswa SMP meninggal dunia karena dianiaya gurunya.
Diwartakan Kompas.com, insiden ini terjadi pada 2021 silam dan sempat viral kala itu.
Remaja berusia 13 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir usai menjalani perawatan medis selama dua hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi, Alor.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, oknum guru tersebut berinisial SK (40).
Ia merupakan guru mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut. Penganiayaan yang diduga dilakukan SK terjadi selama tiga waktu, yakni 4 Oktober 2021, 11 Oktober 2021, dan 18 Oktober 2021.
Agustinus menyampaikan, berdasarkan hasil visum et repertum dari Puskesmas Lantoka, yang menjadi lokasi awal korban diperiksa, terdapat beberapa tanda bekas luka di tubuh MM.
Tersangka melakukan penganiayaan lantaran korban tidak bisa memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris saat pelajaran.
Penganiayaan tidak hanya terjadi terhadap MM, tetapi juga beberapa teman korban.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Jabatannya Dicopot, Ini Alasan AKBP Achriruddin Hasibuan Tak Halangi Anaknya Aniaya Mahasiswa