Lebih lanjut, pemindaian otak juga mengungkapkan bahwa bagian otak yang bertanggungjawab atas rasa takut dan bagian lain yang terlibat dalam emosi negatif ditutup.
Hal inilah yang membuat mengapa seseorang begitu bahagia dan tidak takut ada yang salah saat jatuh cinta.
Selain itu penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat dopamin, zat kimia di otak yang memainkan peran penting dalam kesenangan dan rasa sakit, dan terkait dengan hasrat, kecanduan, dan euforia, lebih tinggi pada orang yang sedang jatuh cinta.
Lonjakan kadar dopamin neurotransmitter mungkin membuat orang yang jatuh cinta mempertahankan mati-matian orang yang ditaksirnya, ujar para peneliti.
Ketika kadar dopamin meningkat, kadar serotonin, hormon penting yang mengatur suasana hati dan nafsu makan, akan turun.
Hal ini membuat orang yang sedang jatuh cinta merasa cemas dan gelisah saat tidak menjumpai orang yang disukainya.
Tanda-tanda Orang Jatuh Cinta
Ada sejumlah tanda saat seseorang sedang jatuh cinta, antara lain:
Gelisah dan Berdebar-debar:
Salah satu tanda pertama yang sering muncul saat seseorang jatuh cinta adalah perasaan gelisah dan berdebar-debar ketika berada di sekitar orang yang mereka sukai.
Ketika jatuh cinta, hormon-hormon seperti dopamin dan adrenalin dilepaskan dalam tubuh, menyebabkan perasaan euforia dan kegembiraan yang intens. Hal ini bisa membuat seseorang merasa gugup dan tidak stabil secara emosional.