Find Us On Social Media :

Nekat Pelorotkan Celana Tetangga, Pemuda Diam-diam Nyelinap ke Dapur dengan Tujuan Bejat, Warga Murka Kepung Rumah Pelaku

By Luvy Octaviani, Kamis, 8 Juni 2023 | 20:16 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Aksi bejat pemuda yang diam-diam nyelinap ke dapur tetangga dengan tujuan bejat menjadi sorotan.

Setelah aksi bejat pelaku diungkap, warga pun murka hingga kepung rumahnya.

Begini kronologinya.

Dilansir dari laman tribunnewsmaker.com, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melaporkan tetangganya sendiri.

Pasalnya sang tetangga yang merupakan seorang pemuda 29 tahun nekat menggerayangi sang IRT.

Aksi nekat pemuda tersebut kini telah dilaporkan keluarga ke pihak berwenang.

Hal tersebut diungkapkan oleh anak korban berinisial D.

D mengungkap jika pelaku nekat melakukan perbuatan asusila tersebut di rumahnya.

Tepatnya di sebuah komplek perumahan di Desa Nagrak, Cianjur, Senin 5 Juni 2023.

Pelaku sengaja menyelinap dapur rumah korban pada siang hari.

Saat korban tengah menjalankan aktivitas di dapur, kemudian pelaku mengejutkan korban dengan tiba-tiba.

Baca Juga: Ayah Bejat di Kaltim Tega Lecehkan Anak Kandung, Aksinya Dilaporkan Mantan Istri

“Si pelaku ini masuk ke dalam rumah dan memeluk ibu saya dari belakang sembari melorotkan celana korban,” kata D.

Korban sontak kaget dengan kehadiran pelaku yang secara tiba-tiba.

Secara reflek korban langsung menendang pelaku hingga akhirnya pelaku melarikan diri.

Tak terima dengan perbuatan bejat pelaku, D akhirnya melaporkan perbuatan tersebut.

Meski sudah dilaporkan kini pelaku masih bebas berkeliaran.

Hal itu membuat D dan keluarga meminta pihak kepolisian segera melakukan upaya hukum.

"Tidak hanya kita sebagai keluarga korban, tapi juga semua warga di komplek perumahan ini"

'yang khawatir dan resah dengan belum diamankannya pelaku,” ujar D.

Perilaku pemuda tersebut tentu saja membuat resah warga sekitar.

Pihak Ketua RT setempat, Purwanda membenarkan kejadian asusila tersebut terjadi di wilayahnya.

Menurut Purwanda pelaku kini diamankan keluarganya ke lain tempat.

Baca Juga: Guru Ngaji di Garut Lecehkan 17 Santri, Modusnya Pakai Kisah Nabi Luth untuk Lancarkan Aksi Bejatnya

“Pelaku saat kini diungsikan di rumah orangtuanya di luar komplek perumahan,” kata Purwanda.

Bukannya tanpa tindakan, warga yang ikut merasa resah langsung mengepung rumah pelaku.

Upaya mediasi pun dilakukan namun pihak korban masih tak tak terima.

Lantas kasus tindakan asusila terhadap ibu rumah tangga ini masih berjalan di kepolisian.

Cara Menjaga Diri agar Tidak Jadi Sasaran Pelecehan Seksual

Dilansir dari laman kompas.com, menurut Psikolog Sosial asal Solo, Hening Widyastuti, ada dua cara menjaga diri untuk mencegah potensi risiko menjadi sasaran pelecehan seksual.

1. Ubah sifat jadi pemberani

Hening mengatakan, pelecehan seksual atau perundungan umumnya dialami oleh orang dengan karakter penurut, tidak memiliki keberanian untuk melawan.

Serta, mereka cenderung pendiam dan menyimpan semua masalah yang dihadapi sendirian.

"Karakter ini sangat mudah untuk menjadi korban perundungan," kata Hening kepada Kompas.com, Sabtu (4/9/2021).

Biasanya, kata Hening, orang dengan karakter ini akan selalu diam dan menyimpan cerita pahit yang sudah terjadi kepada dirinya, meski aksi perundungan sudah terjadi satu atau dua kali, bahkan lebih.

Baca Juga: Ditinggal Mati Istri dan Anak, Guru Ngaji di Garut Nekat Lecehkan Belasan Bocah Laki-laki

Alasan orang dengan karakter ini diam atau bungkam adalah, karena banyaknya pertimbangan yang ia pikirkan untuk berbicara terus terang.

"Selain karena banyak pertimbangan, menurutnya hal ini juga sangat memalukan, sehingga orang lain tidak perlu tahu. Cukup disimpan," ujarnya.

Sehingga, Hening menegaskan, orang dengan karakter pemalu atau penurut harus berusaha mengubah sifatnya menjadi seorang yang pemberani.

"Untuk karakter yang pemalu, penurut, takut pada senioritas dan orang lain yang punya power, ubah sifat tersebut untuk menjadi orang yang berani menolak aksi perundungan," jelasnya.

2. Laporkan persoalan

Berkaitan dengan mengubah sifat menjadi lebih berani melawan aksi perundungan ini, kata Hening, jika ada orang yang berani mengganggu dan mulai melakukan perundungan terhadap kita, wajib segera melaporkan kepada pihak berwenang.

"Tidak usah khawatir dan takut, ini supaya mental si pelaku perundung ciut, tidak berani untuk mengganggu calon korban," tuturnya.

"Berani laporkan bila pernah terjadi (mengalami pelecehan seksual) ke atasan. Bila tidak ada respons, laporkan ke atasan paling pucuk (atas), pucuk pimpinan," tegasnya.

Hening menegaskan, pelaku perundungan sebenarnya tidak sekuat atau seberani yang kita lihat.

Saat mereka (pelaku) melakukan perundungan, itu layaknya individu yang memiliki power atau kekuatan dan semena-mena bersikap kepada individu lain yang lemah. Nah, pada saat inilah sebaiknya calon korban perundungan berani gertak dan melaporkan mereka.

"Pelaku peundungan tidak seberani yang kita lihat. Sebaliknya, bila korban perundungan berani gertak balik dan melapor, mental mereka (pelaku) akan ciut," kata dia.

Baca Juga: 9 Cara Terhindar dari Pelecehan Seksual, Perhatikan Cara Berpakaian hingga Pelajari Teknik Pertahanan Diri

Namun, gertakan saja tidak cukup untuk para pelaku pelecehan seksual, pelaporan kepada pihak berwajib mengenai perbuatan meraka juga perlu dilakukan, agar mereka mendapatkan sanksi atas tindakan yang dilakukannya itu.

"Masalah tidak sampai di situ, mereka perlu diberi sanksi. Setiap tindakan ada konsekuensi pasti," tambahnya. GridPop.ID (*)