GridPop.ID - Kecantikan polwan sekaligur dokter forensik ini jadi sorotan hingga viral di TikTok.
Tak hanya memiliki kecantikan menawan, dokter ini juga menorehkan prestasi mentereng.
Inilah sosok polwan cantik sekaligus dokter forensik yang mendadak menjadi viral di TikTok belum lama ini.
Selain prestasinya yang bagus, ternyata sosok polwan cantik itu juga dapat promosi jabatan hanya dalam 4 tahun karier.
Dikutip oleh suryamalang.com dari Sanook, Kamis (15/6/2023), di tengah berita hangat sepanjang minggu lalu.
lantas usaha apa yang telah dia lakukan untuk dipromosikan ke peringkat roket dalam 3-4 tahun?
Ada pengguna TikTok bernama Rawisaum akun milik Letnan Ying Rawisara Srisamrit atau Liu Oum memposting review perjalanan karier polwan tersebut.
Bermula dari mahasiswa sains, langkah menjadi taruna dimulai pada usia 23 tahun.
Letnan Oum kemudian menjabarkan perjalanan karier polwan cantik tersebut.
Pada usia 16-18 tahun, polwan cantik ini bersekolah di SMA, dengan jurusan sains-matematika
Kemudian di usia 19-22 tahun, ia memilih kuliah di Fakultas Sains, jurusan Kimia.
Di usianya yang ke-21 tahun selain kuliah, ia melakukan magang di Pusat Bukti 8.
Umur 22 tahun, kuliah di tahun ke-4, melanjutkan ke Cooperative Education di Forensic Science Center 9.
Pada usia 23 tahun, lulus dan melanjutkan ke gelar master dalam ilmu forensik.
Ia belajar untuk gelar master selama 1 semester.
Mengikuti ujian untuk kadet Angkatan Darat Kerajaan Thailand.
Selain itu juga mengikuti ujian pemeriksaan dan memilih posisi.
Dilanjutkan dengan latihan memverifikasi setiap lokasi kerja.
Akhirnya, di usia 23 tahun, ia menjadi kadet pembuktian.
Oleh pemilik Facebook Tulis pesan pada hari bintang pertama diletakkan di bahu dengan bangga itu.
Ketika saya masih kecil, saya melihat kantor polisi di TV dan berpikir dalam hati Suatu hari akan mungkin bagi polisi untuk membuktikan bukti.
Dari hari itu hingga hari ini Tujuan kami selalu jelas, fokus, fokus dan kami mampu mencapainya.
Mimpi pertama datang lebih cepat dari yang diharapkan dan akan terus memperbaiki diri.
Pada 1 Maret 2023, ia direkrut sebagai polisi dan mengumpulkan bintang 1 pertama yang ia hadiahkan untuk orang tuanya.
Tugas Dokter Forensik
Dilansir dari laman kompas.com, tugas ahli forensik atau dokter spesialis forensik biasanya mengelola barang bukti medis berupa benda-benda biologis manusia yang hidup maupun yang sudah meninggal dunia.
Hal ini untuk dijadikan alat bukti hukum, termasuk melacak bagian-bagian tubuh untuk kepentingan identifikasi.
Menjadi dokter spesialis forensik juga menangani kasus-kasus individu yang masih hidup, terutama dalam hal kriminalitas.
Dosen Universitas Airlangga (Unair) Renny Sumino yang sekaligus dokter mengatakan jika ingin menjadi domter forensik, harus paham dulu lingkup kedokteran forensik.
Kedokteran forensik dipahami sebagai salah satu cabang spesialistik dari ilmu kedokteran yang mempelajari pemanfaatan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum serta keadilan.
“(kedoktera forensik) Bermanfaat di masyarakat dalam penyelesaian klaim asuransi yang adil, baik dari sisi pihak yang diasuransikan maupun pihak yang mengasuransi, pemecahan masalah paternitas, membantu upaya keselamatan kerja bidang industri maupun otomotif dengan mengumpulkan data korban baik kecelakaan industri maupun kecelakaan lalu lintas,” ujarnya,dilansir dari laman Unair.
Dokter Renny turut memaparkan bidang lingkup kedokteran forensik. Pertama, forensik klinik atau kasus pada korban hidup.
Menurutnya, bidang forensik tidak hanya menangani kasus jenazah saja, melainkan kasus korban hidup seperti kejahatan seksual, keracunan, abortus criminal, dan luka-luka atau penganiayaan.
Kedua, patologi forensik atau kasus pada korban mati.
Dokter Renny menjelaskan, terdapat dua tahapan dalam pemeriksaan.
Yakni pemeriksaan luar yang meliputi perkiraan waktu meninggal, identifikasi identitas, serta sebab-sebab kematian.
Kemudian, pemeriksaan dalam yaitu melakukan pemeriksaan pada organ-organ dalam atau otopsi bedah mayat dengan memeriksa organ lambung, jantung, otak, paru-paru, dan pemeriksaan tambahan.
Menurut dokter Renny, pada pemeriksaan tambahan akan dilakukan toksikologi, patologi anatomi, tes diatom.
Lalu tes telinga tengah, getah paru, golongan darah, tes DNA, sidik jari, SWAB/irigasi vagina, dan lainnya. Ketiga, laboratorium forensic.
Yakni pemeriksaan barang bukti lain seperti darah, rambut, sperma, racun, dan lainnya. Keempat, konsultasi medikolegal.
Seorang dokter forensik turut dilibatkan pada kasus hokum, baik pidana maupun perdata, dengan peran membantu penyelesaian kasus sebagai ahli medis. GridPop.ID (*)