GridPop.ID - Benarkah gairah seksual wanita meningkat saat mentruasi?
Pertanyaan tersebut sering kita dengar, baik dalam pembahasan sehari-hari atau dalam seksi diskusi mengenai kesehatan wanita.
Faktanya gairah seksual meningkat saat mentruasi itu tidak benar secara medis.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Binrar Martin.
Melansir TribunHealth.com. menurutnya dr Martin, pada saat menstruasi sebenarnya gairah seksual pada wanita itu tidak ada.
Karena saat menstruasi, hormon estrogen dan progesteron ditekan.
Sehingga terjadi peluruhan daripada dinding rahim dan manifestasinya adalah darah menstruasi.
Tetapi mungkin pada saat sesudah menstruasi, pada saat darah sudah berhenti mungkin gairah seksual akan meningkat.
Pasalnya setelah menstruasi selesai, hormon estrogen dan progesteron mulai naik kembali.
dr. Binsar Martin menjelaskan, secara medis melakukan hubungan seksual saat menstruasi itu tidak masalah.
Akan tetapi, secara kebersihan hal tersebut kurang elok atau kurang tepat untuk dilakukan.
"Saya katakan, seyogyanya biarkan saja organ reproduksi wanita itu istirahat. Karena jelas tidak ada gairah sama sekali saat menstruasi."
"Estrogen dan progesteron ditekan, tidak punya gairah kalau seperti itu," jelas dr. Binsar Martin.
Lantas benarkah gairah seksual itu akan meningkat saat wanita menjelang menstruasi?
Menurut penjelasan dr. Binsar Martin, kondisi tersebut bisa saja terjadi.
Kondisi ini merupakan perubahan hormon estrogen dan progesteron, namun kalau dikatakan gairah seksual muncul saat menstruasi karena masa subur itu bukan.
Masa subur itu adalah HPHT (hari pertama haid terakhir) tambahkan 14 hari, pada wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur 28 hari.
Atau HPHT ditambahkan 21 hari, pada wanita yang memiliki menstruasi yang sering mundur seminggu.
Bahaya berhubungan intim saat mentruasi
Mengutip Kompas.com, ada beberapa efek berhubungan seks saat menstruasi yang perlu dipertimbangkan para pasangan, antara lain:
Infeksi menular seksual
Dilansir dari Health, darah atau cairan tubuh termasuk salah satu celah penularan infeksi menular seksual seperti HIV sampai hepatitis.
Pasalnya, selama haid kondisi serviks atau leher rahim wanita cenderung lebih terbuka.
Hal itu, membuat kuman penyebab infeksi menular seksual lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
Infeksi saluran kencing
Selain infeksi menular seksual, wanita yang berhubungan seks saat haid juga rentan terkena infeksi saluran kencing.
Hal ini disebabkan kadar keasaman atau pH di sekitar vagina wanita yang lebih tinggi dibandingkan sebelum atau sesudah haid.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Penurunan Gairah Seksual pada Wanita Lanjut Usia
Kondisi ini membuat bakteri yang berkembang biak sekitar vagina rawan terdorong ke kandung kemih selama berhubungan seks saat menstruasi.
Endometriosis
Beberapa penelitian menunjukkan, berhubungan seks saat haid juga berisiko menyebabkan endometriosis.
GridPop.ID (*)