"Spekulasi studi adalah bakteri ini bisa berpindah ke vagina lewat seks oral. Sesuai dengan studi klinis lainnya yang telah mengidentifikasi seks oral sebagai faktor risiko VB," tulis peneliti seperti dikutip dari jurnal PLoS Biology.
Efek Seks Oral
Seks oral, seperti aktivitas seksual lainnya, dapat memiliki beberapa dampak buruk potensial.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Penularan penyakit seksual:
Meskipun risikonya lebih rendah daripada hubungan seksual penetratif, seks oral masih dapat menyebabkan penularan penyakit seksual.
Penyakit seperti herpes genital, sifilis, gonore, dan HPV dapat ditularkan melalui seks oral jika salah satu pasangan terinfeksi.
Penggunaan penghalang seperti kondom dental (barrier protection) atau dental dam dapat membantu mengurangi risiko penularan, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan risiko.
-
Infeksi tenggorokan:
Seks oral yang melibatkan kontak dengan organ seksual yang terinfeksi dapat menyebabkan infeksi tenggorokan.
Beberapa penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan sifilis, dapat menyebar ke tenggorokan melalui seks oral dan menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan, radang tenggorokan, atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
-
Luka atau iritasi