GridPop.ID - Aktivitas hubungan intim yang satu ini ternyata bisa menimbulkan efek buruk loh.
Aktivitas hubungan intim yang dimaksud yaitu seks oral.
Yang mana seks oral disebut bisa menjadi pemicu miss V memiliki bau tidak sedap.
Sebagai informasi, miss V merupakan bagian tubuh wanita yang terkenal lembab sehingga banyak bakteri berkembang di sana.
Salah satu bakteri tersebut ialah Vaginosis bakterialis (VB) atau bacterial vaginosis adalah infeksi yang umum terjadi pada vagina.
Meski umumnya kondisi ini tidak serius, namun kamu tetap harus memperhatikan kesehatan Miss V kamu dan mengobatinya karena bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi lainnya.
Melansir BBC, Kamis (27/8/2020), seorang wanita yang memiliki VB bisa memperhatikan gejala dari perubahan cairan vagina.
Misalnya cairan menjadi lebih kental atau encer, kekuningan, hingga berbau tidak sedap.
Terkait hal tersebut, peneliti dari University of California dalam studinya menjelaskan kemungkinan bagaimana seks oral terhadap VB berhubungan.
Menurut pemimpin studi, Dr Amanda Lewis, bakteri yang ada di mulut ternyata bisa mendorong berkembangnya bakteri penyebab VB di vagina.
Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan eksperimen dengan bakteri Fusobacterium nucleatum yang biasa ada di mulut dan berkaitan dengan penyakit gusi serta plak gigi.
Baca Juga: Posisi Hubungan Intim Favorit Berdasarkan Golongan Darah, Pasutri Wajib Tahu Agar Sama-sama Puas
"Spekulasi studi adalah bakteri ini bisa berpindah ke vagina lewat seks oral. Sesuai dengan studi klinis lainnya yang telah mengidentifikasi seks oral sebagai faktor risiko VB," tulis peneliti seperti dikutip dari jurnal PLoS Biology.
Efek Seks Oral
Seks oral, seperti aktivitas seksual lainnya, dapat memiliki beberapa dampak buruk potensial.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Penularan penyakit seksual:
Meskipun risikonya lebih rendah daripada hubungan seksual penetratif, seks oral masih dapat menyebabkan penularan penyakit seksual.
Penyakit seperti herpes genital, sifilis, gonore, dan HPV dapat ditularkan melalui seks oral jika salah satu pasangan terinfeksi.
Penggunaan penghalang seperti kondom dental (barrier protection) atau dental dam dapat membantu mengurangi risiko penularan, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan risiko.
-
Infeksi tenggorokan:
Seks oral yang melibatkan kontak dengan organ seksual yang terinfeksi dapat menyebabkan infeksi tenggorokan.
Beberapa penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan sifilis, dapat menyebar ke tenggorokan melalui seks oral dan menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan, radang tenggorokan, atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
-
Luka atau iritasi
Praktik seks oral yang kasar atau agresif dapat menyebabkan luka, iritasi, atau lecet pada organ seksual atau mulut.
Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi atau memperburuk kondisi yang sudah ada, seperti luka dingin (herpes oral) atau sariawan.
Artikel ini telah tayang di Sonora.ID dengan judul "Studi Ungkap Oral Seks Ternyata Memicu Miss V Berbau Tidak Sedap"
Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt (AI).
Baca Juga: 75 Persen Wanita Lebih Suka Matikan Lampu Saat Hubungan Intim, Ternyata Ini Alasannya
(*)