Sehingga jumlah pengikutnya di media sosial pun melonjak drastis.
"Kan sekali ngonten tuh, besoknya banyak yang ngajakin lagi, 'Ayo Cil, ini pada komen ngonten lagi'. Sesudah Citayam bubar, followers sama viewers berkurang drastis," kata Acil.
Acil pun bercerita bagaimana keadaannya saat ini, usai "Citayam Fashion Week" bubar dengan sendirinya. Pendapatan Acil turun drastis walau sesekali masih mendapat endorse.
"(Waktu ramai) sebulan pernah tembus Rp 30 jutaan. Sekarang mentok paling cuma Rp 5 jutaan, " ujar Acil.
Ditambah lagi saat ponselnya raib digondol maling saat tengah membuat konten di sekitaran Dukuh Atas. Membuat akses TikTok dan Instagram-nya (IG) juga ikut hilang.
"TikTok sama IG saya yang lama sudah enggak tahu sejak HP hilang. Itu hilangnya di sini pas lagi ngonten juga, biasa lah ada yang ambil. Jadinya frekuensi konten pun berkurang," ujar Acil.
Selain itu, kata dia, Dukuh Atas sudah sejak lama tidak jadi lokasi perkumpulan muda-mudi lagi.
Sebab, menurut Acil, muda-mudi itu sudah berpindah ke Kota Tua, Jakarta Utara. Lantaran ada lebih banyak acara di sana.
"Sepinya udah lama, dari awal tahun pun udah sepi, sejak sekarang di Kota Tua ada event semua pada pindah. Pernah ke sana, ngonten," tutur remaja asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "NASIB Acil Alumni Citayam Fashion Week, Dulu Penghasilan Tembus Rp30 Juta, Kini Turun Drastis"
GridPop.ID (*)