GridPop.ID - Ada banyak hal yang berpengaruh pada kualitas hubungan intim
Salah satu yang jarang diketahui adalah penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Kondisi ini memiliki dampak besar pada aktivitas hubungan intim penderitanya.
Melansir Mayo Clinic via Kompas.com, mengungkapkan hasil sebuah riset soal pengaruh hipertensi terhadap aktivitas seksual.
Rriset membuktikan bahwa tekanan darah tinggi terbukti menimbulkan masalah seksual bagi pria. Kendati demikian, sementara belum ada studi terkait penurunan kualitas dan kepuasan seksual pada penderita hipertensi wanita.
Dampak hipertensi pada kehidupan seksual pria
Bagi pria, terkanan darah tinggi seiring berjalannya waktu bisa merusak lapisan pembuluh darah dan menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.
Kondisi ini bisa membatasi aliran darah, termasuk darah yang mengalir ke penis. Penurunan aliran darah membuat ia sulit mencapai dan mempertahankan ereksi.
Masalah bersetubuh bagi penderita hipertensi pria ini disebut disfungsi ereksi.
Tekanan darah tinggi juga dapat mengganggu ejakulasi dan mengurangi hasrat seksual.
Terkadang, disfungsi ereksi juga disertai gangguan kecemasan.
Baca Juga: Penderita Hipertensi Dilarang Makan Daging Kambing? Hasil Penelitian Justru Bongkar Fakta Lain
Hal itu membuat sebagian pria penderita hipertensi menghindari berhubungan seksual.
Dampak hipertensi pada kehidupan seksual wanita
Hingga kini belum ada kaitan langsung antara tekanan darah tinggi dan kehidupan seksual wanita.
Namun, ada kemungkinan hipertensi memengaruhi aktivitas bercinta wanita.
Tekanan darah tinggi dapat mengurangi aliran darah ke vagina. Bagi beberapa wanita, kondisi ini bisa menurunkan hasrat atau gairah seksual, vagina jadi kering, dan susah orgasme.
Seperti pria, wanita juga bisa mengalami gangguan kecemasan karena disfungsi seksual.
Selain kondisi darah tinggi, penggunaan obat hipertensi juga bisa memengaruhi kehidupan seksual pria dan wanita.
Beberapa jenis obat hipertensi yang punya efek samping pada kehidupan seksual di antaranya obat diuretik, beta blocker, ACE inhibitor, dll.
Cara mengatasi penyakit hipertensi
Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Mustopa menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Untuk mengatasi sebenarnya gini, ada 2 tata cara mengatasinya secara garis besar yaitu non-medikamentosa dan medikamentosa," kata dr. Mustopa.
2 tata cara mengatasi hipertensi:
- Non-medikamentosa
Artinya non-medikamentosa adalah tanpa pengobatan.
- Medikamentosa artinya adalah dengan pengobatan.
"Yang bisa kita lakukan sebagai pasien itu memang kita banyak edukasi untuk non-medikamentosa, yaitu dengan bukan obat," lanjutnya
Non-medikamentosa yang bisa dilakukan yaitu:
- Mengontrol makanan yang dikonsumsi
- Pola hidup sehat
- Makanan bergizi
Misalnya banyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Hindari makanan mengandung garam
- Hindari minuman beralkohol dan berkafein
- Hindari kebiasaan merokok
"Pencegahan lain ialah lebih banyak aktivitas fisik dan berolahraga rutin. Olahraga rutin ya, bukan olahraga berat. Kalau olahraga berat risiko juga nanti tiba-tiba serangan," ujar dr. Mustopa
GridPop.ID (*)