GridPop.ID - Menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan, apapun yang diunggah di TikTok akan cepat viral.
Baru-baru ini, pola makan intermittent fasting viral di TikTok.
Seperti berdasarkan video viral di TikTok dari akun @oterra.id yang menyatakan bahwa intermittent fasting punya berbagai manfaat baik bagi tubuh, salah satunya menurunkan berat badan.
@oterra.id Sehari cuma boleh makan 8 jam, apa hasilnya?!???? #fyp #diet #intermittentfasting ♬ girls like me don't cry (sped up) - thuy
Lantas apa saja manfaat interminttent fasting yang viral di TikTok ini, selain menurunkan berat badan?
Dilansir oleh parapuan.co dari Healthline, berikut ini manfaat intermittent fasting:
1. Mengubah Fungsi Hormon, Sel, dan gen
Ketika kamu tidak makan untuk sementara waktu, beberapa hal terjadi pada tubuh seperti:
- Kadar insulin dalam darah turun secara signifikan, yang memfasilitasi pembakaran lemak.
- Tingkat hormon pertumbuhan manusia atau human growth hormon (HGH) meningkat, sehingga memfasilitasi pembakaran lemak dan penambahan otot.
Baca Juga: Lagu Idamkan Milik Ryan Junior Viral di TikTok, Ternyata Sosoknya Berasal dari Minsel Sulawesi Utara
- Tubuh menginduksi proses perbaikan sel yang penting, seperti membuang bahan limbah dari sel.
- Ada perubahan menguntungkan pada beberapa gen dan molekul yang berkaitan dengan umur panjang dan perlindungan terhadap penyakit.
2. Mengurangi Resistensi Insulin dan Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Intermittent fasting dapat mengurangi resistensi insulin yang akan membantu menurunkan kadar gula darah dan melindungi dari diabetes tipe 2.
Studi Intermittent fasting vs daily calorie restriction for type 2 diabetes prevention: a review of human findings pun menyatakan manfaat baik dari puasa intermiten.
Di mana penelitian tersebut menemukan puasa intermiten yang dilakukan selama 8-12 minggu oleh orang pradiabetes dapat menurunkan 3-6 persen kadar gula darah.
3. Dapat Mengurangi Stres Oksidatif dan Peradangan dalam Tubuh
Stres oksidatif adalah salah satu langkah menuju penuaan dan banyak penyakit kronis.
Pasalnya stres oksidatif melibatkan molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Di mana radikal bebas bereaksi dengan molekul penting lainnya, seperti protein dan DNA, dan merusaknya, untungnya kondisi tersebut bisa dicegah dengan puasa intermiten.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu melawan peradangan, pendorong utama lain dari banyak penyakit yang terjadi di tubuh manusia.
Baca Juga: Arti Kata Cees yang Banyak Digunakan hingga Viral di TikTok, Ternyata dari Bahasa Belanda
4. Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung
Bagi yang ingin menurunkan risiko penyakit jantung, maka cobalah puasa intermiten.
Puasa intermiten dapat mengontrol:
- Kadar gula darah
- Tekanan darah
- Trigliserida
- Kolesterol total dan LDL
5. Meningkatkan Kesehatan Otak
Puasa intermiten meningkatkan berbagai fitur metabolisme yang diketahui penting untuk kesehatan otak.
Sebab, puasa intermiten membantu mengurangi stres oksidatif, peradangan, kadar gula darah. dan resistensi insulin.
Puasa juga meningkatkan kadar hormon otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF).
Di mana kekurangan BDNF telah dikaitkan dengan depresi dan berbagai masalah otak.
Mengenal Intermittent Fasting
Dilansir oleh kompas.com dari Johns Hopkins Medicine, intermittent fasting adalah rencana makan yang berkaitan dengan waktu makan Anda atau dikenal dengan jendela makan.
Artinya, Anda hanya boleh makan di waktu tertentu saja.
Penelitian menunjukkan, berpuasa selama beberapa jam atau puasa intermiten memiliki manfaat bagi kesehatan.
Menurut Prevention, penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa puasa intermiten tidak lebih efektif mengurangi berat badan.
Ahli diet bersertifikat, Gina Keatley mengatakan, diet intermittent dapat membuat seseorang mengalami defisit kalori sehingga berat badan akan turun.
Cara diet intermittent fasting: makan 8 jam, puasa 16 jam
Sebelum melakukan puasa intermiten, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika sudah disepakati, Anda dapat memilih pendekatan harian yang membatasi asupan makan per hari menjadi satu periode enam hingga delapan jam setiap hari.
Menurut Johns Hopkins Medicine, Anda memilih untuk mencoba puasa 16:8. Artinya Anda makan selama 8 jam dan puasa selama 16 jam.
Baca Juga: Populer Usai Diucap Bondol JPG, Inilah Arti Kata TBL yang Viral di TikTok
Rencana puasa intermiten lainnya dikenal sebagai pendekatan 5:2.
Cara ini melibatkan makan secara teratur lima hari dalam seminggu sementara dua hari lainnya, Anda membatasi diri dengan makan cukup satu kali sebanyak 500–600 kalori.
Contohnya, Anda memilih untuk makan secara normal pada Senin sampai Kamis.
Sementara di laur hari itu, Anda cukup makan sekali per hari.
Penelitian Mattson menunjukkan, dibutuhkan waktu dua hingga empat minggu sebelum tubuh terbiasa dengan puasa intermiten.
Anda mungkin merasa lapar saat membiasakan rutinitas tersebut. GridPop.ID (*)