Kondektur juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas keamanan terkait emak-emak yang berisik di kereta.
Namun, menurut Randy petugas keamanan yang masuk ke gerbong 1 tidak memberikan teguran dan hanya berlalu sehingga emak-emak berisik lagi.
"Saya sudah lapor SMS di nomor kondektur. (Petugas) keamanan hanya lewat tanpa menegur kemudian berisik kembali," ujar Randy.
Penumpang didominasi emak-emak
Randy menambahkan, gerbong 1 tempat dia duduk ketika perjalanan Surabaya Gubeng-Yogyakarta didominasi oleh penumpang emak-emak.
Sementara itu, penumpang lain yang duduk di gerbong yang sama adalah warga negara asing (WNA).
"Sebanyak 40 persen isi gerbong grup emak-emak, bukan tugas saya menegur karena sudah ada aturan di kereta," ungkap Randy.
Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Api Indonesia (KAI) soal emak-emak yang berisik di KA Argo Semeru?
KAI larang penumpang buat kegaduhan
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa pihaknya melarang seluruh penumpang kereta mengganggu dan/atau membahayakan penumpang lain.
Ia menyampaikan, larangan tersebut sudah tertera pada syarat dan ketentuan yang harus dibaca dan disetujui sebelum penumpag membeli tiket.
"Di tiap interior kereta juga sudah dipasang stiker larangan bersuara keras di dalam kereta api," kata Joni kepada Kompas.com, Senin (31/7/2023).