GridPop.ID - Kampanye calon presiden di Ekuador berakhir mengerikan.
Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio tewas usai ditembak secara misterius.
Insiden penemabakan itu terjadi tepat setelah Fernando menyelesaikan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) di Quito pada Rabu waktu setempat.
Mengutip TribunnewsBogor.com yang melansir laman ABC News viral di media sosial detik-detik penembakan terhadap Fernando.
Ada belasan tembakan yang terdengar saat penjaga keamanan tengah mengawal Villavicencio ke sebuah kendaraan setelah kampanye di Quito.
Kejadian ini juga langsung ditanggapi oleh Presiden Guillermo Lasso.
Ia mengecam aksi keji tersebut dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
Baca Juga: Sebelum Aniaya David hingga Koma, Mario Sempat Ancam Tembak Lewat Chat
"Saya marah dan terkejut dengan pembunuhan yang dilakukan terhadap calon presiden Fernando Villavicencio. Kejahatan terorganisir sudah keterlaluan," kata Lasso.
Villavicencio dinyatakan meninggal di rumah sakit terdekat.
Pelaku juga tewas karena luka akibat aksi baku tembak dengan polisi.
Sembilan orang lainnya terluka dalam insiden tersebut, termasuk dua petugas dan seorang calon pejabat lokal.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com yang mengutip kantor berita AFP, Villavicencio dibunuh ala pembunuh bayaran dan tiga tembakan di kepala.
Awal bulan ini, Villavicencio mengaku, dia dan timnya menerima sejumlah ancaman.
Presiden Dewan Pemilihan Nasional (CNE) Diana Atamaint pada Rabu (9/8/2023) pagi mengatakan, beberapa anggota organisasinya yang mengawasi pemungutan suara juga menerima ancaman pembunuhan.
Atamaint termasuk pejabat yang dipanggil Lasso untuk rapat keamanan, bersama jaksa agung, ketua pengadilan nasional, dan lainnya.
Sedangkan kandidat presiden yang lain memutuskan untuk menghentikan kampanye mereka menjelang pemilu tinggal 10 hari lagi.
Mereka menuntut agar polisi mengusut tuntas kasus ini, dan menyediakan waktu bela sungkawa untuk Fernando Villavicencio.
GridPop.ID (*)