Find Us On Social Media :

Miliki Fantasi dan Nafsu Seksual yang Tak Terkendali, Ini Tanda Orang Alami Hiperseksual

By Luvy Octaviani, Selasa, 15 Agustus 2023 | 18:01 WIB

ilustrasi hubungan intim

GridPop.ID - Salah satu kelainan seksual yang sering terdengar adalah hiperseksual.

Orang yang mengidap hiperseksual biasanya memiliki fantasi dan nafsu seksual yang tak terkendali.

Tak jarang, hiperseksual juga mempengaruhi kesehatan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

Seks bisa menyenangkan jika pasangan Anda benar-benar menginginkannya.

Sesering apapun pasangan berhubungan intim, tidak ada salahnya selama tidak ada unsur paksaan antara Anda dan pasangan.

Seksolog Zoya Amirin menjelaskan, perilaku hiperseksual tak bisa dilihat dari seberapa banyak seks dilakukan dalam satu hari.

Menurut Zoya, semua ini tergantung pada mood, kondisi psikologis hingga fisik seseorang.

"10 kali bisa tidak banyak kalau pasangannya sama-sama mau dan menyanggupi, sebaliknya dua kali seminggu bisa terasa terlalu banyak jika pasangan memang tidak menginginkannya," tutur Zoya dilansir oleh tribunmedan.com dari YouTube Zoya Amirin.

Zoya menjelaskan belum bisa melihat apakah perilaku seksual seperti yang di atas sebagai hiperseksual atau bukan.

Sebab menurutnya, memang diperlukan diagnosis dan pemeriksaan langsung untuk membuktikan hal tersebut.

"Agak susah kalau mau dibilang hiperseks, ini bisa label yang diberikan individu atau pasangannya saja," ucapnya.

Baca Juga: Biduan Ini Bongkar Tabiat eks Ayu Ting Ting saat Diranjang yang Disebutnya Hyper: Punya Kelainan Seksual

Senada dengan pendapat Zoya, dokter estetik dan seksolog, Haekal Anshari menyebut seberapa banyak seks dilakukan tak bisa menjadi tolak ukur untuk melihat seseorang terkena hiperseksual atau tidak.

Menurut Haekal Hiperseks bisa terjadi pada diri seseorang ketika orang tersebut tak bisa menahan diri untuk melakukan hubungan seksual.

Dalam artian menurutnya tidak bisa melihat tempat, kondisi, waktu hingga keadaan pasangan.

"Yang dicari oleh pengidap hiperseks hanya kenikmatan saja, jadi dia bisa melampiaskan hasrat seksnya bahkan kepada orang lain tanpa ikatan emosional. jadi seperti kecanduan," tegas Haekal.

Dia juga menambahkan, orang yang mengidap hiperseksual disebut tidak akan meminta sexual consent pada pasangannya.

Ia tidak peduli dengan persetujuan untuk melakukan seks dari pasangannya.

Haekal juga menambahkan mereka bahkan cenderung memaksakan keinginannya dengan tujuan kenikmatan sendiri. Sebab, jika keinginannya tak terpenuhi itu akan berpengaruh buruk pada diri mereka.

"Kalau hasrat seksnya tidak terpenuhi dia akan stres dan depresi," pungkasnya.

Tanda-Tanda Perilaku Hiperseksual

Sampai saat ini, tidak ada kriteria diagnostik formal yang ditemukan untuk hiperseksualitas.

Namun, ada beberapa perilaku yang dapat dijadikan indikator untuk menentukan perilaku kecanduan seks tersebut.

Baca Juga: Apakah Terlalu Sering Hubungan Intim Bisa Jadi Tanda Hiperseksualitas? Begini Kata Sang Ahli

- Anda memiliki dorongan atau hasrat seksual yang tak terbendung dan sulit dikendalikan.

- Memiliki lebih dari satu pasangan dalam perkawinan atau perselingkuhan

- Sering berganti pasangan seksual

- Tetap mengkonsumsi pornografi

- Sering melakukan hubungan seks yang tidak aman.

- Sering menggunakan jasa pekerja seks komersial.

- Stimulasi diri yang sering untuk kesenangan atau masturbasi

- Saya sering melihat orang lain diam-diam berhubungan seks.

Hubungan seksual digunakan sebagai escape atau pelarian dari berbagai tekanan dalam hidup seperti kesepian, stres, depresi atau kecemasan.

Jika gejala di atas bertahan lebih dari 6 bulan dan mengganggu kehidupan sosial, kehidupan kerja, dan kehidupan sehari-hari, maka bisa disebut hiperseks.

Penyebab hiperseks

Baca Juga: Alami Hiperseks, Ayah Kandung Lampiaskan Nafsu Bejat ke Anak Sejak SD-SMK, Korban Sempat Ngadu ke Ibu tapi Tak Direspon!

Penyebab hiperseks tidak diketahui dengan pasti, namun banyak ahli yang percaya bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh kesehatan mental dan fisik seseorang.

Dilansir oleh kompas.com dari Mayo Clinic, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab hiperseks, seperti:

- Ketidakseimbangan kimiawi otak, seperti serotonin, depamin, dan norepinephrine, yang berguna untuk mengatur suasana hati sehingga jumlah yang berlebihan bisa memicu perilaku seksual kompulsif

- Kecanduan untuk melakukan perilaku seksual kompulsif sehingga memicu perubahan jaringan saraf otak dan membuat penderitanya memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi konten seksual dan melakukan stimulasi agar mendapatkan kepuasan

- Memiliki penyakit atau gangguan kesehatan, seperti epilepsi dan demensia, yang akan merusak bagian otak sehingga menyebabkan perilaku seksual kompulsif

Hiperseks bisa dialami oleh siapa saja, meskipun laki-laki cenderung lebih rentan untuk mengalami kondisi ini. GridPop.ID (*)