Melansir Tribun Bogor, insiden tersebut terjadi saat warga mengadakan lomba 17an.
Tiba-tiba dua pria yang merupakan anggota TNI itu mendatangi lokasi lomba saat waktu istirahat.
Mereka adalah Pratu Y dan Serda RP, anak dan menantu dari seorang warga setempat, Hidun Diana (59).
Betty (48) selaku Ketua RT 22 menerangkan bahwa Pratu Y dan Serda RP datang membawa parang.
"Setelah dilihat, ada dua orang yang datang. Satu pakai baju loreng dan satu baju biasa. Dia bawa parang mendatangi rumah warga bernama Agus," ujarnya, dikutip dari Wartakota.
Kedatangan 2 pria itu, menurut Betty diduga karena kesal mendengar suara musik dari speaker milik Agus yang lokasinya berseberangan dari rumah mereka tersebut.
Kemudian speaker tersebut ditendang oleh si pria berbaju loreng hingga rusak.
Ia mengatakan, sebelum acara dimulai, kedua pria itu menolak perlombaan karena tak ingin terganggu suara musik dari speaker.
"Kejadian siang kemarin, setelah istirahat sebentar lalu lanjut lomba," ujarnya.
"Agung (warga) ini kan sedang menyalakan lagu Kemerdekaan saat lomba, tiba-tiba dua orang itu keluar dari rumah buka pagar dan yang pakai seragam loreng itu menendang speaker, " lanjut Betty.
Pasca menendang speaker, kedua pria tersebut sempat terlibat adu mulut dengan warga.