GridPop.ID - Karena desakan ekonomi, pria ini rela jadi peserta uji coba obat demi dapatkan uang Rp 14 juta.
Namun pria ini tak mengetahui tentang efek samping obat yang diuji.
Setelah setuju jadi peserta uji coba obat, kehidupan pria ini berujung sengsara karena kehilangan fungsi kejantanannya.
Setuju untuk berpartisipasi dalam uji coba obat tanpa melihat konsekuensinya, pria ini sangat sengsara menderita efek sampingnya yakni impotensi.
Dilansir oleh tribunstyle.com, pada 17 Agustus 2023, kisah seorang pria China yang kehilangan fungsi kejantanannya setelah berpartisipasi dalam uji coba obat menimbulkan kehebohan di mediasosial dan memancing opini publik.
Konsekuensi yang diterima pria ini tidak hanya masalah kesehatan, tapi juga terkait dengan keluarganya.
Dilansir Eva.vn, pria yang tidak disebutkan namanya itu tinggal di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Karena keadaan keluarganya yang agak sulit secara ekonomi, pria ini selalu ingin mencari cara untuk mendapatkan uang.
Baru-baru ini, pria tersebut secara tidak sengaja membaca tentang uji coba obat melalui platform online.
Postingan tersebut mengatakan bahwa peserta uji coba obat ini untuk jangka waktu tertentu akan menerima 7.000 yuan (sekitar Rp14,7 juta).
Ketika pria itu mengklik penelitian, dia hanya diberi tahu bahwa itu adalah obat yang berhubungan dengan jantung, tetapi tidak diperingatkan apa pun tentang risiko yang ditimbulkan oleh uji coba obat tersebut.
Mengingat dirinya adalah orang yang sehat, tidak memakan banyak waktu dan tenaga untuk bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar, pria ini memutuskan untuk mengikuti uji coba obat tersebut.
Setelah beberapa lama menggunakan obat ini, pria tersebut mulai merasakan gangguan kesehatan.
Dia memiliki banyak masalah dengan fungsi seksual, alat kelaminnya tidak bisa ereksi dan ejakulasi seperti sebelumnya.
Ketika dia pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya, dia menemukan bahwa penggunaan obat tersebut telah menyebabkan efek samping yang serius, menyebabkan impotensi.
Segera, pria tersebut melaporkan kondisi kesehatannya ke pihak pengetes obat, tetapi mereka tidak meminta maaf atau menawarkan solusi apa pun, hanya memberikan kompensasi kepada pria tersebut dengan sedikit uang, setelah mereka memintanya untuk terus minum obat sampai waktu yang ditentukan habis.
Pria itu menceritakan bahwa awalnya ia hanya ingin mendapatkan sedikit uang untuk meringankan beban ekonomi keluarga, namun ia tidak menyangka keputusan ini akan merugikan dirinya sendiri.
Apalagi sekarang sang istri tidak bisa menerima impotensinya, sehingga dia memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai, membuatnya sangat sedih dan tertekan.
Media sosial Weibo China sedang membicarakan kasus ini.
Beberapa orang percaya bahwa perusahaan penguji obat melakukan hal yang salah, memanfaatkan ketidaktahuan pria tersebut untuk tujuan yang tidak sah, sehingga perlu untuk bertanggung jawab atas kompensasi dan penyelesaian hukum.
Selain itu, banyak juga netizen yang mengkritik pria tersebut karena cuek, mengorbankan resiko kesehatan dan keluarga hanya untuk keuntungan kecil, sehingga dia sendiriyang harus menanggung akibatnya.
Pengujian obat adalah bagian penting dari penelitian medis untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas obat.
Baca Juga: Cara Mengatasi Lemah Syahwat pada Penderita Diabetes, Dijamin Bikin Istri Kembali Girang
Namun, di China, pengujian obat masih memiliki sejumlah keterbatasan dan potensi risiko seperti kurangnya mekanisme pengelolaan, pengawasan dan jaminan standar, yang menyebabkan beberapa subjek memanfaatkan kurangnya pemahaman.
Banyak ditemukan tes ilegal dan tidak masuk akal, sehingga menyebabkan masalah yang serius bagi objek uji coba, menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis.
Perawatan Impotensi
Dikutip oleh kompas.com dari Healthline, berikut pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi impotensi, meliputi:
- Pengobatan kondisi medis yang mendasari impoten
- Resep obat untuk membantu Anda mencapai atau mempertahankan ereksi
- Penggunaan alat bantu mekanis seperti pompa atau implan penis.
GridPop.ID (*)