GridPop.ID - Alasan Miss V sakit setelah berhubungan intim, wanita wajib tahu!
Ada beberapa wanita yang merasakan Miss V sakit usai bercinta.
Tapi mereka tak tahu pasti apa alasan di balik rasa sakit yang dialami tersebut.
Melansir Kompas.com, Mary Jane Minkin, seorang profesor klinis kebidanan dan ginekologi dan ilmu reproduksi di Yale Medical, Amerika Serikat berujar bahwa berhubungan intim tak seharusnya terasa menyakitkan, baik saat dilakukan atau setelahnya.
“Tidak normal untuk merasa sakit setelah berhubungan seks kecuali ini adalah pertama kalinya (anda), dan ada beberapa peregangan selaput dara yang harus dihadapi,”ujarnya.
Selaput dara merupakan jaringan yang ada di pembukaan Miss V, sehingga wajar mengalami peregangan saat terjadi penetrasi.
Tapi tak sedikit wanita yang memang mengalami nyeri di bagian Miss V usai berhubungan intim.
Berikut penyebab Miss V sakit setelah berhubungan suami istri:
- Kurang Pelumas
Salah satu alasan utama Miss V nyeri saat bercinta yaitu karena kurang pelumas.
Gesekan dapat menyebabkan robekan kecil di kulit saat Miss V tidak dilumasi dengan benar.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Perempuan Usai Melakukan Hubungan Intim Demi Jaga Kesehatan Miss V
Hal tersebut membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi dan membuat Miss V terasa sakit usai berhubungan intim.
- Alergi
Miss V nyeri bisa juga disebabkan karena alergi lateks, pelumas atau air mani.
Sebaiknya konsultasikan hal ini ke dokter agar mengetahui penyebab pasti dan cara mengatasinya.
- Infeksi Miss V
Wanita mungkin saja mengalami infeksi vagina apabila mengalami sejumlah gejala, selain rasa sakit usai berhubungan intim.
Misalnya rasa gatal, sensasi terbakar, keputihan yang tidak normal dan nyeri panggul.
Infeksi Miss V bisa disebabkan oleh adanya jamur, bakteri, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan sejumlah kemungkinan lain.
Sebelum terlambat, segera konsultasikan dengan dokter.
- Kurang Bergairah
Ketika wanita kurang bergairah saat bercinta, ternyata bisa menyebabkan Miss V nyeri.
Pun hal tersebut bisa terjadi saat kurang melakukan foreplay atau pemanasan.
Guna mengatasinya, dianjurkan untuk mengompres area tersebut menggunakan kain dingin selama 10 menit.
- Gejala Penyakit Tertentu
Keluhan Miss V terasa sakit mungkin saja menjadi gejala penyakit tertentu di tubuh mu.
Hal tersebut biasanya berkaitan dengann organ kewanitaan termasuk endometris, vaginismus dan kista ovarium.
Jangan buru-buru panik, kenali gejala dan keluhan yang dialami kemudian periksakan diri ke dokter.
Cara Merawat Miss V Setelah Berhubungan Intim
Cuci Tangan: Pastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh area genital. Ini akan membantu mencegah penyebaran kuman dan infeksi.
Kencing: Setelah berhubungan intim, sebaiknya pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ini membantu membersihkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra selama aktivitas seksual.
Cuci dengan Air Bersih: Setelah buang air kecil, bilas area genital dengan air bersih. Hindari menggunakan sabun yang keras atau beraroma, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan menyebabkan iritasi.
Jangan Douching: Hindari membersihkan bagian dalam vagina dengan douching atau semprotan khusus. Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri, dan douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami yang diperlukan untuk menjaga kesehatan vagina.
Pilihan Pakaian: Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang dapat bernapas, seperti katun. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau sintetis, karena dapat menciptakan lingkungan lembab yang memungkinkan pertumbuhan bakteri.
Hindari Pewangi: Hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi, seperti produk pembersih vagina atau pembilas vaginal. Pewangi dapat menyebabkan iritasi dan gangguan pada keseimbangan pH alami vagina.
Jangan Berganti Pasangan Seksual: Jika Anda berhubungan intim dengan pasangan yang berbeda, pertimbangkan untuk menggunakan pengamanan (kondom) guna mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual (PMS).
Perhatikan Gejala Tidak Normal: Jika setelah berhubungan intim Anda mengalami gejala tidak normal seperti gatal, peradangan, bau yang tidak biasa, atau keluarnya cairan yang berubah warna atau bau, segera konsultasikan dengan dokter.
Perhatikan Kebersihan Pasangan: Memastikan pasangan Anda juga menjaga kebersihan pribadi dan kesehatan seksualnya dapat membantu mengurangi risiko infeksi saling menular.
NB: Sebagian artikel ini dibuat dengan Chatgpt(AI)
GridPo.ID (*)