Ketika ditanya tentang keamanan seks setelah waxing, seorang dokter spesialis kulit di UnionDerm, Dr Jennifer MacGregor, MD, mengatakan, secara umum waxing tidak bagus untuk kulit.
"Lilin panas mengiritasi kulit dan menarik lapisan keratin pelindung, kadang-kadang sel-sel kulit juga," kata dia.
"Tarikan lilin ini bisa menyebabkan trauma mikro pada folikel, yang memungkinkan bakteri dan ragi memasuki folikel," ujar dia.
Pada dasarnya, waxing menciptakan luka terbuka yang dapat dengan mudah terinfeksi. Jadi, jika seseorang membuat keputusan untuk melakukan waxing, sangat penting baginya untuk memperlakukan area tersebut dengan seksama seperti yang dilakukan pada luka kulit lainnya.
Oleh sebab itu, berhubungan seks terlalu cepat setelah waxing dapat mempersulit proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
"Berhubungan seks dapat menambahkan lebih banyak keringat, bakteri, dan ragi yang bergesekan ke dalam folikel yang trauma," kata MacGregor.
"Jika bakteri menemukan jalannya ke folikel rambut, satu komplikasi yang mungkin kita alami adalah folikulitis."
"Itu terlihat seperti benjolan merah atau pustula," kata dia.
American College of Obstetricians and Gynecologists pun mencantumkan folikulitis sebagai penyebab umum nyeri, gatal, dan rasa terbakar pada vulva.
Baca Juga: 3 Oknum TNI yang Aniaya Warga Aceh hingga Tewas Sudah Diamankan, Terungkap Ini Motifnya