Find Us On Social Media :

15 Quotes Tere Liye Tentang Kehidupan dan Cinta, Bisa Dijadikan Sebagai Motivasi

By Luvy Octaviani, Selasa, 5 September 2023 | 06:17 WIB

Tere Liye

GridPop.ID - Tere Liye merupakan salah satu penulis ternama di Indonesia.

Banyak quotes yang dicetuskan oleh Tere Liye sebagai penulis.

Banyak karya-karya berupa quotes tentang cinta, kehidupan hingga mengenai agama yang bisa dijadikan motivasi.

Dilansir dari laman tribunsumsel.com, berikut ini kumpulan quotes Tere Liye tentang kehidupan, bisa dijadikan sebagai Motivasi:

1. Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya. Tere Liye

2. Kalau memang terlihat rumit, lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang

3. Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri. - Tere Liye

4. Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong. - Tere Liye

5. Hidup terus berlanjut, tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yang menjadi obat. - Tere Liye

6. Masa lalu selamanya tidak akan pernah menang karena ia selalu ada di belakang. - Tere Liye

7. Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega. Tere Liye

Baca Juga: Quotes 6 Seleb Cewek Inspiratif, Bisa Jadi Motivasi dan Penyemangat Lewati Masa Remaja

8. Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti. - Tere Liye

9. Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meskipun seringkali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan. - Tere Liye

10. Buku yang baik tidak pernah dilihat dari sampulnya, bukan?. - Tere Liye

11. Jika dua orang ditakdirkan bersama, maka dari sudut bumi manapun mereka berasal, mereka pasti bertemu. - Tere Liye

12. Kadangkala kita sendiri yang merusak jalan cerita. Yang sudah berjalan baik, tidak ada masalah, kita rusak karena tidak sabar, prasangka, terlalu sensitif dan sebagainya.

13. Kau tahu? Hidup ini sebenarnya perjalanan panjang, yang setiap harinya disaksikan oleh matahari. - Tere Liye

14. Hidup ini tidak seperti novel, yang kita bisa mengulang halaman pertama kapanpun kita mau. - Tere Liye

15. Tidak masalah sering dihina, dicaci. Banyak orang mulia lahir dari seluruh penghinaan dan cacian. - Tere Liye

Tentang Tere Liye

Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, kiprah seorang Tere Liye di dunia kepenulisan sudah dimulai sejak tahun 2005, tapi siapa yang menyangka jika Tere Liye sendiri ternyata berprofesi sebagai akuntan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Tere Liye mempunyai nama asli Darwis dan lahir di Lahat, Indonesia pada tanggal 21 Mei 1979 dari orang tua yang bekerja sebagai petani biasa, di mana Tere Liye tumbuh dan besar dalam keluarga yang sederhana di pedalaman Sumatera.

Baca Juga: Quotes Iqbaal Ramadhan Tentang Cinta di Film-film yang Dibintanginya, dari Dilan hingga Ali & Ratu-ratu Queens

Tere Liye merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dalam lingkup keluarga yang sederhana, sehingga membuat gaya hidupnya tetap sederhana hingga sekarang.

Ini bisa terlihat dari gayanya yang sederhana dan rendah hati.

Tere Liye menempuh pendidikan di SDN 2 Kikim dan SMPN 2 Kikim, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Saat memasuki jenjang SMA, Tere Liye melanjutkan pendidikannya di SMAN 9 Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Di jenjang perguruan tinggi, Tere Liye kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Selain giat menelurkan karya-karya terbaru, Tere Liye juga terkenal sangat vokal dalam masalah pembajakan buku, terlihat dari unggahannya di media sosial yang kerap menentang pembajakan buku yang hingga saat ini masih masif terjadi di Indonesia.

Bahkan, tidak jarang Tere Liye kerap menyampaikan kritik pedasnya terhadap pembaca yang masih membeli buku bajakan, sehingga terlihat jelas komitmen Tere Liye dalam memberantas pembajakan buku di Indonesia yang sudah sangat banyak merugikan penulis dan pekerja industri penerbitan buku.

Saking vokalnya terhadap pemberantasan pembajakan buku, Tere Liye sampai memasukkan isu ini ke dalam salah satu karyanya, yakni Selamat Tinggal yang membahas permasalahan pembajakan buku yang sangat merugikan banyak pihak, salah satunya ialah penulis itu sendiri. GridPop.ID (*)