GridPop.ID - Kasus kebakaran hutan di Gunung Bromo langsung menjadi sorotan satu Indonesia.
Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo menetapkan AWEW (41), manajer wedding organizer sebagai tersangka dalam kasus kebakaran lahan sabana dan bukit Teletubbies Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kebakaran tersebut disebabkan oleh flare asap atau suar yang digunakan saat foto prewedding di Bromo.
"Kami mengamankan enam orang, salah satunya AWEW yang dinaikkan statusnya menjadi tersangka kasus kebakaran lahan," kata Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana dalam konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu, calon pengantin dikenakan wajib lapor setelah foto prewedding keduanya menyebabkan kebakaran di Gunung Bromo.
Mengutip dari laman kompas.com, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengungkapkan, dua calon pengantin yang melakukan aktivitas prewedding dan tiga kru wedding organizer dikenakan wajib lapor dalam kasus kebakaran di Bromo.
"Kedua calon pengantin yang menjalani sesi prewedding dikenai wajib lapor," tandas Wisnu, Jumat (8/9/2023).
Sejauh ini, kata Wisnu, belum ada tambahan tersangka dalam kasus tersebut. Satu tersangka adalah AWEW (42), manajer wedding organizer yang merupakan penanggung jawab.
"Belum ada penambahan tersangka. Tersangkanya masih satu orang, yaitu AWEW, manajer wedding organizer asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," ujar Wisnu.
Kronologi Kebakaran Gunung Bromo
Kebakaran seluas 50 hektare di kawasan Gunung Bromo rupanya dipicu oleh flare yang gagal menyala.
"Ada 5 flare asap yang digunakan untuk sesi foto prewedding," jelas Wisnu dilansir Suryamalang.com.
Empat flare asap berhasil menyala, sementara satu buat justru gagal dan menimbulkan letupan.
"Letupan flare ini lah yang membakar Padang Savana. Dalam sekejap api membesar dan merambat ke area lain. Saat ini luasan area yang terbakar mencapai 50 hektare."
Adapun foto prewedding tersebut dilakukan pada Rabu (6/9/2023) pagi, dan pihak kepolisian baru mendapat laporan sekira pukul 11.30 WIB.
"Petugas sudah mendapati Padang Savana sudah terbakar hebat. Saat ini, personel kami, TNBTS, masyarakat Tengger, relawan, dan sejumlah instansi lain masih berjibaku memadamkan api. Meski angin berhembus kencang semoga kebakaran tak makin meluas," ujar Wisnu.
"Kami mengimbau pada semua pihak. Baik itu pengelola, wisatawan, masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian kawasan TNBTS. Karena ini merupakan aset nasional yang harus kita jaga bersama," pungkasnya. GridPop.ID (*)